kata kunci :Laporan observasi, manajemen keuangan sekolah
Untuk mendownload file PDF makalah ini silahkan (klik disini) atau masuk ke menu Download
Jangan lupa untuk menampilkan referensi dari blog ini riyansaludi.blogspot.com
Jangan lupa untuk menampilkan referensi dari blog ini riyansaludi.blogspot.com
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan
merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk watak peserta didik, penyelenggaraannya merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang
tua, dan masyarakat. OIeh sebab itu lembaga pendidikan harus dapat mengelola
sumber daya yang ada untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Sumber daya yang dapat
mendukung untuk mencapai tujuan pendidikan salah satunya adalah
keuangan/pembiayaan dalam suatu lembaga pendidikan. Maka pemerintah, orang tua,
dan masyarakat hendaknya dapat mengalokasikan keuangan sebagai sumber dana
pendidikan. Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang
secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal
tersebut yang menuntut sekolah mampu mengelola pembiayaan dengan
sebaik-baiknya, agar dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Kewenangan kepada sekolah untuk
mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana sesuai dengan kebutuhan masing-masing
sekolah karena pada umumnya dunia pendidikan selalu dihadapkan pada masalah
keterbatasan dana, apa lagi dalam kondisi krisis pada sekarang ini.
Keuangan dan
pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang
efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut lebih terasa
lagi karena sekarang pemerintah menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah),
yang menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan
kepada masyarakat dan pemerintah. Manajemen keuangan dalam suatu lembaga
persekolahan mempunyai peranan penting dalam memelihara, memperlancar, dan
meningkatkan pengembangan program pengajaran, mutu dan relevansi serta
kesempatan pendidikan. Disamping itu untuk mewujudkan pengelolaan sekolah yang
baik, perlu adanya kepala sekolah yang memiliki kemampuan sesuai tuntutan
tugasnya.
B.
Tujuan
Penulisan
Tujuan dari
penulisan ini adalah untuk melaporkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMP N 1 KARANGGAYAM. Dimana hasil
observasi yang berkaitan dengan segala hal mengenai pembiayaan sekolah,
seperti:
1.
Sumber-sumber
keuangan sekolah.
2.
Pos-pos
pengeluaran keuangan sekolah.
3.
Proses
pengelolaan keuangan sekolah.
4.
Proses
perencanaan keuangan sekolah.
5.
Komponen
anggaran BOS.
6.
Prosedur
penyusunan anggaran BOS.
7.
Anggaran BOS.
8.
RKAS.
9.
Komponen RKAS.
10. Prosedur penyusunan RKAS.
11. Proses penanggung jawaban keuangan sekolah.
C.
Waktu dan
Tempat Observasi
Penulis
melakukan observasi mata kuliah manajemen keuangan untuk mendapatkan data dan
informasi mengenai pembiayaan sekolah, yaitu:
Tempat : SMP N 1 KARANGGAYAM
Hari/Tanggal : SABTU, 28 MEI 2016
Pukul : 08.30-11.00 WIB
D.
Teknik
Pengumpulan Data
Studi lapangan/Observasi merupakan teknik yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan mengadakan observasi langsung
terhadap objek observasi melalui kegiatan wawancara (tanya jawab), yaitu proses
mengumpulkan data dengan melakukan dialog.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A.
Pengertian
Manajemen Keuangan Sekolah
Manajemen keuangan merupakan salah satu
substansi manajamen sekolah yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan
pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen
pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau
pengendalian. Manajemen keuangan yaitu “memperoleh dan
menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan
dan pertanggungjawaban” (Lipham, 1985;
Keith, 1991). Sedangkan menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan
merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan. Dengan demikian,
manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur
keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan
dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.
B. Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah
Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan
pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya,
dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program
sekolah secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah:
1.
Meningkatkan
efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah.
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan
sekolah.
3.
Meminimalkan
penyalahgunaan anggaran sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan
kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan
bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung-jawaban keuangan
serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
C.
Prinsip-Prinsip
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah
prinsip. Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan
dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan
akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat
penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing prinsip tersebut, yaitu
transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.
a.
Transparansi
Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di
bidang manajemen berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di
lembaga pendidikan, bidang manajemen keuangan yang transparan berarti adanya
keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan
sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya
harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk
mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka
meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan
seluruh program pendidikan di sekolah. Disamping itu transparansi dapat menciptakan
kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan
warga sekolah melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam
memperoleh informasi yang akurat dan memadai.
b.
Akuntabilitas
Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti
penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan
yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan
peraturan yang berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang secara bertanggung
jawab. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan
pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat terbangunnya
akuntabilitas, yaitu :
(1)
Adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan
menerima masukan dan mengikutsertakan berbagai komponen dalam mengelola sekolah;
(2)
Adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat
diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, dan
(3)
Adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana
kondusif dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah,
biaya yang murah dan pelayanan yang cepat.
c.
Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan. Garner(2004) mendefinisikan efektivitas lebih dalam
lagi, karena sebenarnya efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai
tetapi sampai pada kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi
lembaga. Effectiveness ”characterized by qualitative outcomes”.
Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes. Manajemen
keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan
dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan
lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
d.
Efisiensi
Efisiensi
berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efficiency”characterized by
quantitative outputs” (Garner,2004). Efisiensi adalah perbandingan yang
terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out put) atau antara daya dan
hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya.
BAB III
HASIL OBSERVASI
D.
Profil Sekolah
1.
Identitas
Sekolah
Nama :
SMP N 1 KARANGGAYAM
NIS :
101012/20230468
NSS :
101012 201012
NSB :
1210180888033
Alamat
: Jl. Penimbun
Kelurahan :
Karanggayam
Kecamatan :
Karanggayam
Kab/Kota :
Kebumen
Provinsi :
Jawa Tengah
Kode Pos :
54365
Status Sekolah :
Negeri
Nomor Akte Pendirian :
Tahun Berdiri :
Luas Tanah/Bangunan :
1280 m2
Status Bangunan :
Pemerintah
Situs :
-
Telpon & Faksimili :
08122666721
2.
Visi
BERAKHLAQ MULIA, UNGGUL DALAM PRESTASI DAN TERAMPIL DALAM
BERKARYA
3.
Misi
Ø
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa bagi seluruh warga sekolah.
Ø
Meningkatkan kedisiplinan seluruh warga sekolah.
Ø
Menumbuhkan sikap kesetiakawanan.
Ø
Melaksanakan kwalitas pembelajaran dan bimbingan secara
efektif.
Ø
Memberikan dorongan untuk berkompetisi secara sehat di
bidang akademik maupun nonakademik kepada siswa.
Ø
Meningkatkan kwalitas pembelajaran.
Ø
Menumbuhkan sikap trampil berkarya.
Ø
Menumbuhkan sikap kreatifitas.
4.
Jumlah Guru : 40
5.
Jumlah Siswa : 754
6.
Jumlah Rombel : 24
B.
Hasil Wawancara
Narasumber 1 : Budi Santoso, S.Pd., M.Pd
Jabatan : Kepala
Sekolah
NIP :
196004111982012006
No. telp : 085291037074
Narasumber 2 :
Ahmad Sobirin. S.E
Jabatan :
Bendahara Sekolah
No. telp :
081226991444
1.
Sumber-Sumber
Keuangan Sekolah
Sumber keuangan SMP N 1KARANGGAYAM
berasal dari pemerintah pusat dan pemerinta daerah yang biasanya disebut BOS
Pusat, BOS Provinsi dan BOS Kabupaten. Sekolah ini sudah memiliki sumber
keuangan yang berasal dari pemerintah, karena itu sekolah ini tidak boleh
mengambil atau mencari dana dari masyarakat atau orangtua murid. Jadi SMP N 1 KARANGGAYAM
hanya bergantung pada sumber dana tersebut saja.
2.
Pos-Pos
Pengeluaran Sekolah
Di SMP N 1 KARANGGAYAM
pos-pos pengeluaran sekolah yaitu penggunaan/belanja program sejumlah Rp. .
Penggunaan/belanja program yang terdiri dari: pengembangan kompetensi lulusan
Rp. 1.300.000, pengembangan standar
isi Rp. -, pengembangan
standar proses Rp. 47.672.600, pengembangan
pendidik dan tenaga kependidikan Rp. 43.151.000, pengembangan sarana dan prasarana
pendidikan Rp. 330.290.610, pengembangan
standar pengelolaan Rp. 120.080.625, pengembangan standar
pembiayaan Rp. 54.177.889, dan
pengembangan implementasi penilaian Rp.61.875.250. Sedangkan penggunaan/belanja non
program terdiri dari: belanja pegawai Rp. 477.525.000 dan belanja barang dan
jasa Rp. 26.348.800. Jumlah penggunaan/belanja uang diatas berdasarkan RKAS
(Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) pada tahun ajaran 2014/2015.
3.
Proses
Pengelolaan Keuangan Sekolah
Proses pengelolaan keuangan di SMP N
1KARANGGAYAM sesuai dengan pos-pos yang sudah direncanakan sesuai dengan
kebutuhan sekolah, realisasi tidak boleh melebihi target yang sudah di rencanakan
dan disepakati oleh sekolah dan dinas terkait.
4.
Proses
Perencanaan Keuangan Sekolah
Proses perencanaan keuangan di SMP N
1KARANGGAYAM yaitu mengadakan rapat membahas RKAS dengan kepala sekolah sebagai
penanggung jawab, lalu bendahara sekolah, komite sekolah dan beberapa wali
murid atau masyarakat sekitar sekolah yang tergabung dalam komite sekolah.
Terarah dan terkendali sesuai dengan kebutuhan sekolah.
5.
Komponen
Anggaran BOS
Komponen anggaran BOS di SMP N
1KARANGGAYAM, yaitu sebagai berikut:
a.
Pembelian/pengadaan buku teks pelajaran;
b.
Kegiatan penerimaan siswa baru;
c.
Kegiatan pembelanjaan dan ekstrakurikuler siswa;
d.
Kegiatan ulangan/ujian;
e.
Pembelian bahan habis pakai;
f.
Langganan daya dan jasa;
g.
Perawatan sekolah;
h.
Pembayaran honorarium bulanan, guru honorer dan tenaga kependidikan
honorer;
i.
Pengembangan profesi guru;
j.
Pembiayaan pengelolaan BOS;
k.
Pembelian/ pengadaan komputer/printer, dan
l.
Alat peraga/media pembelajaran/peralatan kantor.
6.
Prosedur
Penyusunan Anggaran BOS
Dengan cara mengumpulkan data kebutuhan
yang diperlukan sekolah, mengetahui jumlah siswa yang ada disekolah.
7.
Anggaran BOS
Data anggaran BOS di SMP N 1 KARANGGAYAM
yang didapat yaitu BOS Pusat Rp.757.500.000. Jumlah tersebut berdasarkan data RKAS
pada tahun ajaran 2014/2015.
8.
RAPBS
RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Sekolah) ini merupakan plafon
pendanaan yang dibutuhkan dan harus disediakan serta direncanakan asal dana
tersebut didapatkan. RAPBS inilah yang menjadi dasar pengelolaan manajemen sekolah.
Segala hal yang dilakukan oleh sekolah harus tercover di RAPBS tersebut. Jika
tidak, maka kegiatan tersebut haruslah diprogramkan di tahun depannya.
Untuk itulah, maka setiap sekolah
menyusun RAPBS sebagai acuan kegiatan yang terkait dengan pendanaan.
Sebenarnya, dengan adanya RAPBS ini, sekolah dapat mengeksplorasi kemampuan
dirinya dan menyeimbangkan dengan alokasi dana yang ada. Dengan cara ini,
setiap program sekolah sudah terback up dalam RAPBS tersebut.
9.
Komponen RAPBS
Komponen yang terdapat dalam RAPBS
terdiri dari 8 standar pendidikan, yaitu :
a.
standar isi;
b.
standar proses;
c.
standar
pengelolaan;
d.
standar
kompetensi lulusan;
e.
standar
pendidik dan tenaga kependidikan;
f.
standar
pembiayaan;
g.
standar sarana
dan prasarana, dan
h.
standar
penilaian.
10. Prosedur Penyusunan RAPBS
a.
Kepala Sekolah
menganalisis kebutuhan sekolah dengan memperhatikan skala prioritas yang
dibutuhkan sekolah dan menganalisis RAPBS tahun lalu. Jika Kepala sekolah tidak
membuat RAPBS maka akan di pertimbangkan dari RAPBS tahun lalu.
b.
Kepala Sekolah
melalui musyawarah kerja sekolah menyusun RAPBS yang dikaji secara mendalam.
c.
RAPBS diajukan
Kepala Sekolah kepada Ketua Komite Sekolah, dan selanjutnya Ketua Komite dan
Pengurus lainnya melakukan verifikasi dan penilaian terhadap RAPBS yang
diajukan.
d.
Setelah
diverifikasi dan penilaian oleh Ketua Komite danPengurus, selanjutnya RAPBS
dibawa ke Rapat pengurus Komite.
e.
Setelah
disahkan dan ditetapkan RAPBS, RAPBS ini dipaparkan ke depan orang tua murid.
Jika ada yang perlu direvisi dilakukan perbaikan dan penyesuaian seperlunya,
untuk selanjutnya program kerja dan RAPBS dianggap sah dan dapat dijalankan.
11. Proses penanggung jawaban keuangan sekolah.
Proses penanggung jawaban keuangan di
sekolah ini, yaitu pengeluaran uang dilaporkan setiap 3 bulan sekali atau per
triwulan kemudian dikelola sesuai dengan pos-pos yang sudah ditentukan oleh
Dinas Pendidikan. Bentuk pelaporan tersebut transparan dan akurat dapat
dibuktikan dengan berbagai kuitansi yang mendukung setiap transaksi yang
dilakukan.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Di SMP yang telah saya
pilih untuk tempat observasi yaitu SMP N 1 KARANGGAYAM,
sudah memilki sumber dana dari pemerintah pusat maupun daerah. Pos-pos
pengeluaran sudah terarahkan sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh
sekolah. Pengelolaannya juga sudah sesuai dengan rencana karena realisasinya
tidak melebihi target yang telah ditetapkan oleh kepala sekolah sebagai
penanggung jawab, lalu bendahara sekolah, komite sekolah dan beberapa wali
murid atau masyarakat sekitar sekolah yang tergabung dalam komite sekolah.
Segala pengeluaran selalu di catat dan di rincikan dengan baik oleh bendahara
sekolah dan selalu memberikan laporan pada dinas terkait setiap pertriwulan
atau pertiga bulan. Semua bentuk penanggung jawaban atas keluar masuknya di SMP
N 1 KARANGGAYAM dibuat oleh bendahara sekolah dan diketahui oleh kepala sekolah
sebagai penanggung jawab bentuk pelaporan tersebut transparan dan akurat dapat
dibuktikan dengan berbagai kuitansi yang mendukung setiap transaksi yang
dilakukan. Dengan adanya bantuan pendidikan dari pemerintah saat ini sudah mampu meringankan beban
peserta didik dalam pencapaian wajib belajar, maka dengan bantuan tersebut juga
dapat membuat kegiatan di sekolah dapat lancar, efektif dan efesien membuat
peserta didik dapat mencapai cita-cita yang diinginkan.
B.
Saran
Saran saya
untuk SMP N 1KARANGGAYAM dalam hal manajemen keuangan tetap mengikuti prosedur
yang diberikan dinas, pelaporan keuangan yang transparan dan tetap melakukan
pencatatan yang sesuai dengan pengeluaran dan pemasukan sekolah.
Gambar
1. FOTO DENGAN BENDAHARA SEKOLAH
Gambar
2. FOTO DENGAN KEPALA SEKOLAH
0 komentar:
Post a Comment