run text

Selamat Datang Di Blog Kumpulan Berbagai Makalah Artikel, dan Cerita
 

Friday, April 28, 2017

Makalah Manajemen Pendidikan Islam

0 komentar
Untuk mendownload file PDF makalah ini silahkan (klik disini) atau masuk ke menu Download

 MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM, KONSEP, FUNGSI DAN PRINSIP

Keyword : konsep manajemen pendidikan, konsep manajemen pendidikan islam, fungsi dan prinsip

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Manajemen pendidikan islam, mungkin merupakan kata yang sering kita kenal, kita dengar bahkan kita kerjakan, akan tetapi banyak dari kita yang mungkin belum paham sepenuhnya makna dari definisi manajemen pendidikan islam tersebut. Maka dari itu kita harus lihat apa sesungguhnya makna atau definisi dari  manajemen pendidikan islam. Ada bermacam-macam pendapat yang mengemukakan tentang definisi manajemen pendidikan islam, oleh karena itu kita memerlukan kesepakatan terlebih dahulu apa yang di maksud dengan manajemen pendidikan islam.
Sejalan dengan perubahan zaman modern ini tentang pengetahuan manajemen yang harus kita ketahui, maka dari itu kita harus mengetahui apa sesungguhnya definisi dari manajemen itu sendiri, Manajemen pendidikan islam berkaitan erat dengan masalah pengelolaan dalam sebuah lembaga pendidikan, terutama pendidikan islam, di dalam dunia pendidikan tentunya di butuhkan sebuah  prngelolaan yang baik, karena maju berkembangnya dalam sebuah lembaga pendidikan tergantung dari sistem pengelolaan manajemennya.


B.     RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah di atas maka terdapat beberapa permasalahan yang timbul yaitu sebagai berikut :
1.      Apa definisi Manajemen Pendidikan Islam? 
2.      Apa fungsi Manajemen Pendidikan Islam
3.      Apa prinsip Manajemen Pendidikan Islam?

          C.    TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliahmanajemenpendidikanislam, selain itu juga memberikan suatu informasi yang berhubungan dengan  manajemenpendidikanislam yaitu :
1.      UntukmengetahuidefinisiManajemenPendidikan Islam.
2.      UntukmengetahuifungsiManajemenPendidikan Islam.
3.      UntukmengetahuiprinsipManajemenPendidikan Islam.



BAB II
PEMBAHASAN

A.       DEFINISI MANAJEMEN PENDIDKAN ISLAM

Sebelum mengkaji mengenai manajemen pendidikan islam kita terlebih dahulu mengetahui definisi dari manajemen. Kata “manajemen” saat ini sudah banyak sekali di enal di Indonesia, baik di lingkungan swasta, perusahaan, maupun pendidikan. Berdasarkan kenyataan yang ada ini menunjukan bahwa manajemen telah di terima dan di butuhkan kehadirannya di masyarakat. Semula manajemen yang berasal dari bahasa Inggris:Management dengan kata kerja to manage, di artikan secara umum sebagai mengurusi. Selanjutnya banyak penulis yang telah berusaha untuk memberikan definisi atau batasan tentang pengertian manajemen. Berikut ini beberapa definisi tentang manajemen sebagai berikut:
Marry papker Follett, “ Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.  Pengertian ini mengandung arti bawa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang memungkinkan di perlukan, atau berarti dengan tidak melakukan tugas-tugas itu sendiri”.[1]
James A.F. Stoner mengemukakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan.[2]
Manajemen juga sering di artikan sebagai ilmu pengetahuan karena manajemen di pandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana seseorang bekerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat system kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.[3]
Menurut Muhaimin[4] (2010: 4) manajemen pendidikan adalah manajemen yang diterapkan dalam pengembangan pendidikan. Dalam arti, ia merupakan seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan Islam untukmencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien.
Arikunto “ manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengolahan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan sebelumnya secara efektif dan efisien.[5]
Arifudin Arif “Pendidikan islam pendidikan yang berdasarkan ajaran islam atau tuntutan agama islam dalam usaha membina dan membentuk pribadi muslim yang bertakwa kepada Allah Swt.”
Dalam pendidikan Islam dikenal juga manajemen pendidikan islam. Secaraumum, manajemen pendidikan Islam memiliki banyak kesamaan denganmanajemen pendidikan secara umum, namun ada perbedaan dalam beberapakarakter. Diantara karakteristik yang membedakan teori manajemen dalam Islamdengan teori lain adalah fokus dan konsen teori Islam terhadap segala variabel yangberpengaruh (influence) terhadap aktivitas manajemen dalam dan di luar organisasi(perusahaan, negara), dan hubungan perilaku individu terhadap faktor-faktor social yang berpengaruh. Teori Islam memberikan injeksi moral dalam manajemen, yaknimengatur bagaimana seharusnya individu berprilaku. Tidak ada manajemen dalamIslam kecuali ada nilai atau etika yang melingkupinya, sebagaimana tidak mungkinmembangun masyarakat Muslim tanpa didasari dengan akhlak.
Mujamil Qomar “manajemen pendidikan islam adalah suatu proses pengelolaan secara islami terhadap lembaga pendidikan islam dengan cara menyiasati sunber-sumber belajar dan hal-hal yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan islam secara efektif dan efisien.”[6]
Kemudian dari beberapa definisi di atas maka pengertian dari Manajemen pendidikan islam adalah suatu proses penataan/pengelolaan lembaga pendidikan islam yang melibatkan sumber daya manusia muslim dan non manusia dalam menggerakannya untuk mencapai tujuan pendidikan islam secra efektif dan efisien.[7]

B.     FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Istilah manajemen berhubungan dengan usaha untuk tujuan tertentu dengan jalan menggunakan sumber daya-sumber daya yang tersedia dalam organisasi/lembaga pendidikan islam dengan cara yang sebaik mungin.
Manajemen bukan hannya mengatur tempat melainkan lebih dari itu adalah mengatur orang per orang. Dalam mengatur orang di perlukan seni dengan sebaik-baiknya sehingga kepala sekolah yang baik adalah kepala sekolah yang mampu menjadikan setiap pekerja menikmati pekerjaan mereka. Jika setiap orang yang bekerja menikmati pekerjaan mereka hal itu menandakan keberhasilan seorang kepala sekolah.
Di dalam proses manajemen digambarkan fungsi-fungsi manajemen secara umum yang di tampilkan kedalam perangkat organisasi yang mulai dikenal dengan teori manajemen klasik. Para ahli manajemen mempunyai perbedaan pendapat dalam merumuskan proses manajemen sebagaimana penjelasan berikut :
1.      Menurut Skinner, fungsi manajemen meliputi: planning, organizing, staffing, directing, and controlling.
2.      Steppen P. Robin, fungsi manajemen meliputi: planning, organizing, laeding and controlling.
3.   Gulick mengedepankan proses manajemen mulai dari planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, and budgetitng.
4.      Fayol yang di kenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientific Manajemen) mengedepankan proses manajemen  sebagai berikut: planning, organizing, commanding, coordinating , controlling.[8]
Namun pada intinya terdapat beberapa bagian yang mengandung kesamaan. Berdasarkan proses manajemen sebagaimana telah di kemukakan oleh para ahli tersebut, makapakar manajemen era sekarang mengabstraksikan proses manajemen menjadi 4 proses yaitu: planning, organizing, actuating, controlling, (POAC).
Proses siklus manajemen di gambarkan sebagai berikut:


Gambar 1.1 Siklus Proses Manajemen

Dalam hal ini para pakar manajemen pendidikan islam merumuskan proses manajemen pedidikan islam menjadi perencanaan pendidikan islam dan pengawasan pendidikan islam.
Siklus proses manajemen pendidikan Islam ini juga dapat digambarkan sebagai berikut:
 






Gambar 1.2 Siklus Proses Manajemen Pendidikan Islam

1.      PerencanaanPendidikan islam

Dalam manajemen islam di sebuykan bahwa semua tindakan Rasulullah selalu membuat perencanaan yang teliti. Proses manajemen pada dasarnya adalah perencanaan segala sesuatu secara sistematis melahirkan keyakinan yang berdampak pada melakukan sesuatu sesuai dengan aturan serta memiliki manfaat.
Di antara baiknya , indahnya ke Islaman seseorang adalah yang selalu meninggalkan perbuatan yang tidak ada manfaatnya”. (HR Tirmidzi)
Perbuatan yang tidak ada manfaatnya sama saja perbuatan yang tidak pernah di rencanakan, jika  perbuatan itu tidak pernah di rencanakan maka tidak termasuk dalam kategori manajemen pendidikan islam yang baik. Perencanaan merupakan suatu proses berfikir. Di sini Nabi menyatakan bahwa berfikir itu adalah ibadat. Jadi, sebelum kita melakukan sesuatu wajiblah dipikirkan terlebih dahulu. Ini berarti bahwa semua pekerjaan harus diawali dengan perencanaan. Allah memberika kepada kita akal dan ilmu guna melakukan suatu ikhtiar, untuk menghindari kerugian/kegagalan. Ikhtiar disini adalah suatu konkrentasi atau perwujudan dari proses berfikir, dan merupakan konkrentasi dari suatu perencanaan.[9]

2.      Pengorganisasian Pendidikan Islam

Pengorganisasian adalah suatu mekanisme atau suatu struktur, yang terstruktur itu semua subjek, perangkat lunak dan perangkat keras yang kesemuanya dapat bekerja secara efektif, dan dapat di manfaatkan menurut fungsi dan porsinya masing-masing.
Firman Allah yang artinya “Setiap orang mempunyai tingkatan menurut pekerjaan masing-masing”. (Surat Al-An’am: 132)
Bekerjalah kamu nanti Allah akan memperhatikan bukti pekerjaan kalian masing-masing”. (Surat At-Taubah: 105)
Dalil-dalil diatas dari nash Al qur’an yang dengan tefas dan jelas menunjukan bahwa manusia dalam prakteknya berkarya menurut kecakapan masing-masing.
Sewaktu Rasulullah membentuk atribut_atribut Negara dalam kedudukan beliau sebagai pemeganf kekuasaan tertinggi, beliau membentuk organisasi yang di dalamnya terlibat para sahabat beliau [10]yang beliau tempatkan pada kedudukan menurut kecakapan dan ilmu masing-masing. Kita idak dapat mnengungkiri bahwa Rasulullah itu adalah seorang organisatoris ulung, administrator yang jenius, dan pendidik yang baik, yang menjadi turutan dan panutan, karena beliau berfungsi sebagai panutan yang baik. (uswatun hasanah).

3.      Penggerakan Pendidikan Islam

Penggerakan atau actuating merupakan fungsi manajemen yang komplek dan merupakan ruang lingkup yang cukup luas sera sangat berhubungan erat dengan sumber daya manusia yang pada akhirnya actuating merupakan pusat sekitar aktivitas-aktivitas manajemen. Pada suatu lembaga pendidikan islam, kepemimpinan efektif hendaknya memberikan arah kepada usaha dari semua personil dalam mencapai tujuan lembaga pendidikan Islam. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan dengan tujuan organisasi bias kendur. Ini bias membawa pada situasi terhadap orang-orang yang bekerja untuk mencapai tujuan pribadi mereka, sedang organisasi sendiri tidak efektif dalam mencapai tujuan-tujuannya.[11]

4.      Pengawasan Pendidikan Islam

Controlling (pengawasan) merupakan langkah penentu terhadap apa yang harus dilaksanakan, sekaligus menilai dan memperbaiki, sehingga pelaksanaanya sesuai dengan rencana serta terwujudnya secara efektif dan efisien.
Menurut Siagian (1983) fungsi pengawasan yaitu upaya penyesuaian antara rencana yang telah disusun dengan pelaksanaan atau hasil yang benar-benar dicapai.
Tujuan pengawasan pendidikan islam haruslah positif dan konsruktif, yaitu memperbaiki, mengurangi pemborosan waktu, uang, material dan tenaga di lembaga pendidikan islam. Di samping  itu juga bertujuan untuk membantu menegakkan agar prosedur, program, standar dan peraturan di taati, sehingga dapat mencapai efisiensi lembaga pendidikan islam yang setinggi-tingginya.[12]


C.    PRINSIP MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Pendidikan Islam lebih khusus lagi mengarah pada manajemen yang diterapkan dalam pengembangan pendidikan Islam.Pendidikan Islam walaupun mengandung perincian terhadap manajemenpendidikan seperti yang terkandung dalam manajemen pendidikan mutakhir, namunsudah pasti ia mengandung berbagai prinsip umum yang menjadi dasar manajemenpendidikan Islamsehingga ia sejalan dengan kemajuan dan perkembangan yang baik. (Langgulung, 2000: 248).
Manajemen pendidikan Islam mengandung berbagai prinsip umum yangfleksibel sehingga ia bisa sejalan dengan kemajuan dan perkembangan yang baik.
Prinsip-prinsip inilah yang membedakan manajemen pendidikan pada umumnyadengan manajemen pendidikan Islam.Mengenai prinsip-prinsip manajemenpendidikan Islam banyak para pakar pendidikan Islam yang berbeda pendapat, diantaranya Ramayulis (2008: 262) berpendapat bahwa prinsip manajemen pendidikan Islam ada delapan prinsip diantaranya : ikhlas, jujur, amanah, adil, tanggung jawab, dinamis, praktis, dan fleksibel. Sedangkan Langgulung (2000: 248)berpendapat bahwa prinsip manajemen pendidikan Islam itu ada tujuh macam,diantaranya: iman dan akhlak, keadilan dan persamaan, musyawarah, pembagian kerja dan tugas, berpegang pada fungsi manajemen, pergaulan dan keikhlasan. Mengacu kepada salah satu pendapat di atas, maka secara terperinci beberapa diantara prinsip dasar manajemen pendidikan Islam jika diterapkan dalamkonteks persekolahan dapat diuraikan sebagai berikut :
1.      Ikhlas
Mengelola sekolah pada hakikatnya adalah sebuah kepercayaan dan tugas dari Allah Swt. Sering kali dalam aplikasinya kita menghadapi beban tugas yang tidak sebanding dengan materi yang diperoleh. Jika kita berprinsip materialistis, tentu yang akan terjadi adalah tidak optimalnya pekerjaan yang dilakukan, sebab kita akan selalu membandingkan apa yang kita kerjakan dengan apa yang kita peroleh. Dalam hal ini, keikhlasan adalah sebuah prinsip yang akan mendorong kita untuk berbuat yang terbaik meski apa yang kita peroleh tidak sebanding dengan materi duniawi yang didapatkan, sebab kita yakin bahwa apa yang kita lakukan semata-mata sebagai wujud ibadah dan semata-mata mengharap keridhoan Allah Swt.
Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya:
Dan (katakanlah) : “Luruskanlah muka (diri) mu setiap shalat dan senbahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah) kamu akan kembali kepada-Nya”. (Qs. Al-A’raf : 29)
Ayat di atas mengajarkan kita untuk senentiasa mengikhlaskan segala bentuk peribadatan kita semata-mata karena Allah Swt disertai keyakinan bahwa Allah Swt pasti akan memberikan balasan yang setimpal atas ibadah kita itu.Konsekwensi logis jika sebuah sekolah dipimpin oleh seorang manajer yang memiliki prinsip ikhlas karena Allah, maka niscaya sekolah itu akan mendapatkan perlakukan manajerial terbaik yang mampu dilakukan oleh manajer tersebut, dan hal ini tentu akan berdampak kepada kualitas sekolah tersebut ke depannya.
2.      Jujur
Salah satu sifat yang dimiliki Rasulullah SAW yang dibawa sejak sebelum masa kenabian adalah jujur. Jujur menjadi identitas Muhammad SAW yang menjadikannya dikenal dan dipercaya oleh seluruh masyarakat Arab pada waktu itu. Tentu hal ini menjadi uswah bagi kita sebagai umatnya, betapa kejujuran kemudian menjadi modal untuk memimpin umat. Jika kita berkaca pada realita manajerial saat ini, maka kejujuran adalah sesuatu yang sangat mahal.

Beberapa ayat Al-Quran berbicara tentang kejujuran berikut ini :
“Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itukarena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik... (QS. Al-Ahzab:24)
“Orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan yangmembenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al-Zumr:33)
Hai orang-orang yang beriman,bertaqwalah kepada dan hendaklah kamubersama orang-orang yang jujur”(QS: At-Taubah: 119).
Jikalau mereka jujur kepada Alloh, niscaya yang demikian itu lebih baikbagi mereka”(QS: Muhammad: 21)
Dalam konteks persekolahan, kejujuran menjadi prinsip yang sangat pentingdimiliki oleh pimpinan sekolah. Seorang pimpinan sekolah memiliki legitimasiuntuk menetapkan banyak kebijakan sekolah, termasuk kebijakan dalam anggaran.Dalam konteks ini, peluang untuk merekayasa data dan melakukan kecurangansangat terbuka lebar. Namun jika memiliki prinsip kejujuran, maka tentunya sebesarapapun peluang untuk melakukan perilaku kebohongan, tentu tidak akan dilakukan.Konsekwensi bagi sekolah yang dipimpin oleh seorang manajer yang jujurtentu sekolah itu akan mendapatkan hak sesuai dengan peruntukan yang diberikankepadanya. Program-program pemerintah yang saat ini banyak berpihak kepadapengembangan kualitas sekolah tentu akan tepat sasaran dan peningkatan kualitaspendidikan yang diharapkan akan menjadi sebuah keniscayaan dan tidak akanbanyak mengalami kebocoran dana atau penyalahgunaan wewenang.
3.      Amanah
Dalam ajaran Islam, jabatan merupakan sebuah amanah yang harusdipertanggungjawabkan. Pertanggungjawaban ini tidak hanya di dunia saja kepadamanusia, namun juga di akhirat kelak kepada Allah SWT. Amanah artinyakepercayaan, maka seseorang yang diberi amanah adalah orang yang mendapatkankepercayaan untuk memegang suatu tugas tertentu.
Allah Swt berfirman dalam Al-Quran yang artinya:
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yangberhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantaramanusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberipengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah MahaMendengar lagi Maha Melihat.”(QS.An-Nisa’: 58).
Berdasarkan ayat di atas, maka amanah itu hendaknya diberikan kepadaorang yang berhak menerimanya, yaitu orang-orang yang memenuhi kriteria sesuaidengan karakteristik pekerjaan atau tugas yang akan diembannya tersebut.Selanjutnya, orang yang diberi amanah harus mewujudkan amanah yangdiembannya tersebut dan tidak melakukan penyelewengan atau penyalahgunaan.Dalam konteks persekolahan, jabatan pimpinan sekolah adalah sebuahamanah. Seorang pemimpin sekolah atau guru yang memiliki prinsip bahwapekerjaan atau tugasnya itu adalah sebuah amanah, maka dia tentu akan berusahamelaksanakan kepercayaan tersebut sesuai dengan tugas dan kewenangan yangdiberikan kepadanya. Penyelewengan atau penyalahgunan terhadap tugas danwewenang yang diembankan kepadanya mengindikasikan bahwa orang tersebutadalah orang yang tidak amanah.Dengan demikian, sekolah yang dihuni oleh orang-orang yang amanahdengan sendirinya akan mendapatkan sebuah kultur kehidupan dimana semua orangberpegang dan bekerja sesuai dengan tugas dan kewenangannya, dan hal ini tentuakan berdampak signifikan terhadap kualitas sekolah tersebut. Segala jenis programyang dibuat sekolah tentu akan relative lebih mudah untuk diwujudkan.
4.      Adil
Salah satu prinsip dasar yang penting dalam manajemen pendidikan Islamadalah adil. Menurut Abuddinnata (2003: 144) keadilan adalah istilah yangdigunakan untuk menunjukkan pada persamaan atau bersikap tengah-tengah atasdua perkara. Keadilan ini terjadi berdasarkan keputusan akal yang dikonsultasikandengan agama. Adil sering diartikan sebagai sikap moderat, obyektif terhadap oranglain dalam memberikan hukuman, sering diartikan pula dengan persamaan dankeseimbangan dalam memberikan hak orang lain tanpa ada yang dilebihkan ataudikurangi.Berlaku adil sangat dianjurkan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan menjadisalah satu indikator ketakwaan seseorang. Firman Allah Swt dalam Al Qur’an surahar-Rahman/55:7-9 yang artinya :
“ Dan Allah telah meninggikan langit-langit dan Dia meletakkan neraca(keadilan) suapaya kamu jangan melampaui batas neraca itu. Dan tegakkanlahtimbangan itu dengan dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu
Selanjutnya di dalam Alquran surat Al-Maidah ayat 8 Allah Swt jugaberfirman Artinya:
“ hai orang-orang yang beriman, hendaklah Kamu Jadi orang-orang yangselalu menegakkan (kebenaran) karena Allah Swt., menjadi saksi dengan adil. Danjanganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untukberlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Danbertaqwalah kepada Allah Swt. Sesungguhnya Allah Swt. Maha Mengetahui apayang kamu kerjakan”. (QS. Al-Maidah: 8)
Dalam konteks persekolahan, keadilan sering kali menjadi hal yang sangatsensitif dan sangat rentan menimbulkan konflik manakala ketidakadilan itu tidakterwujud. Pemberian gaji/tunjangan sampai pemberian tugas/wewenang dantanggung jawab adalah diantara bagian manajemen persekolahan yang memilikipeluang melahirkan ketidakadilan. Oleh karena itu, dalam manajemen pendidikanislam, keadilan harus menjadi prinsip dasar yang dimiliki oleh seorang pemimpin didalamnya. Sebuah sekolah yang memiliki pemimpin yang adil di dalamnya, akanmemiliki kultur sekolah yang kondusif bagi pengembangan kualitas didalamnya.
5.      Tanggung jawab
Dalam prinsip manajemen pendidikan Islam, tanggung jawab terhadapamanah yang diembankan merupakan salah satu prinsip penting dalam membangunmanajemen yang positif. Lepas tangan terhadap tanggung jawab akan melahirkanhasil ketidakpastian program yang ingin dicapai. Beberapa dalil tentang jawab dapatdituliskan berikut ini :
Allah SWTberfirman : Artinya: “ Allah tidak membebani seseorangmelainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan)yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannnya.”(Qs. Al-Baqarah: 286)
Rasululah saw bersabda :
“ Setiap kamu adalah pemimpin dan setiappemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya.”(Al Hadits)
Dalam konteks persekolahan, pemimpin yang bertanggung jawab akanmenjadi ujung tombak keberhasilan program pendidikan didalamnya. Betapa tidak,keseluruhan tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk mencapai program dancita-cita ideal yang diinginkan terletak pada pemimpin sebagai motor penggeraknya.
Oleh karena itu, prinsip bertanggung jawab terhadap tugas dan amanah yangdiembankan haruslah menjadi salah satu prinsip dasar yang dipegang oleh setiapmanajer.[13]




BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Manajemen pendidikan islam adalah suatu proses penataan/pengelolaan lembaga pendidikan islam yang melibatkan sumber daya manusia muslim dan non manusia dalam menggerakannya untuk mencapai tujuan pendidikan islam secra efektif dan efisien.Itu berarti dalam suatu lembaga pendidikan islam di perlukannya manajemen yang baik sesuai dengan kaidah aturan dan ajaran yang ada pada Al-Qur’an dan Hadits, adapun proses manajemen pendidikan islam meliputi planning manajemen pendidikan islam, organizing manajemen pendidikan islam, actuating manajemen pendidikan islam dan controlling manajemen pendidikan islam. Selain itu dalam manajemen pendidikan islam terdapat prinsip-prinsip manajemen pendidikan islam yaitu, ikhlas, jujur, adil, amanah dan tanggungjawab.
B.     SARAN
Demikian makalah yang dapat penulis sampaikan, tentunya dalam penyusunan makalah ini masih banyak kata-kata atau penyampaian yang kurang jelas ataupun dalam penyajiannya yang kurang lengkap, pastinya makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran sangatlah penulis harapkan untuk menjadikan pelajaran pada masa mendatang.

Selanjutnya halaman: 2 / 3 / 4 / Home

DAFTAR PUSTAKA
Sulistyorini,M.pd.2009.ManajemenPendidikanIslam.Yogyakarta: Teras
Sulhan,Muwahid. H.Soim.2013.Manajemen PendidikanIslam.Yogyakarta: Teras
Sulirtyorini.M.Faturrohman.2014.Esensi ManajemenPendidikan Islam. Yogyakarta:Teras
Fakhruin.Agus.2011.Prinsip-Prinsip ManajemenPendidikan Islam.Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim Vol. 9 No. 2





[1]Dr.H.MuwahidShulhan, M.Ag. H.Soim, M.Pd.I,ManajemenPendidikan Islam,(Yogyakarta:Teras,2013), hlm 6
[2]Ibid.,hlm7
[3]Sulistyorini,M.Pd.,ManajemenPendidikan Islam,(Yogyakarya: Teras,2009) hlm 8
[4]Dr.H.MuwahidShulhan, M.Ag. H.Soim, M.Pd.I,ManajemenPendidikan Islam,hlm10
[5]Sulistyorini, M. Faturrohman,EsensiManajemenPendidikan Islam,(Yogyakarta:Teras,2014)hlm11

[6]Ibid.,hlm 12
[7] Sulistyorini,Manajemen Pendidikan Islam,(Yogyakarta:Teras,2009) hlm 14
[8]Sulistyorini, M. Faturrohman,Esensi Manajemen Pendidikan Islam, hlm 26
[9]Sulistyorini,Manajemen Pendidikan Islam,hlm 29
[10]Ibid.,hlm 30
[11]Ibid.,hlm31-32
[12]Ibid.,hlm 33
[13] Fakhruin.Agus.2011.Prinsip-Prinsip ManajemenPendidikan Islam.Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim Vol. 9 No. 2 


BACA JUGA



0 komentar:

Post a Comment