Keyword : Pengertian pelatihan dan pengembangan, komponen pelatihan dan pengembangan, proses pelatihan dan pengembangan, persamaan dan perbedaan pelatihan dan pengembangan.
Makalah Pelatihan dan Pengembangan SDM
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Di era modern dan globalisasi saat ini
Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di perusahaan,
organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi pendidikan. Hal ini dapat
diasumsikan bahwa pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja
untuk bekerja lebih menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat
atau akan dijabat kedepan. Tenaga kerja merupakan kekayaan organisasi yang
paling berharga, karena dengan segala potensi yang dimiliki, tenaga kerja dapat terus dilatih dan dikembangkan,
sehingga dapat lebih berdaya guna bagi organisasi atau lembaga atau
perusahaannya, dan prestasinya menjadi semakin optimal untuk mencapai tujuan di
tempat ia bekerja. Adanya kesenjangan antara kemampuan karyawan dengan yang
dikehendaki oleh tempat kerja, menyebabkan perlunya menjembatani kesenjangan
tersebut, salah satu caranya pelatihan dan pengembangan. Dengan demikian
diharapkan seluruh potensi yang dimiliki tenaga kerja dapat ditingkatkan, dan akhirnya
kesenjangan bisa berkurang atau tidak terjadi kesenjangan lagi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PELATIHAN dan PENGEMBANGAN
Pelatihan (training)
menurut Mathis (2002) adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan
tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, proses ini
terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara
sempit maupun luas. Secara terbatas, pelatihan menyediakan para pegawai dengan
pengetahuan yang spesifik dan dapat diketahui serta keterampilan yang digunakan
dalam pekerjaan mereka saat ini.
Menurut Andrew E. Sikula
pelatihan (training) adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang
mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai
non-managerial mempelajari pengetahuan dan ketrampilan teknis dalam tujuan
terbatas. Pengembangan merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang yang mempergunakan
prosedur sistematis terorganisir dimana pegawai managerial mempelajari
pengetahuan konseptual dan teoritis guna mencapai tujuan yang umum.
Menurut H.Malayu.S.P
Hasibuan Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau
jabatan melalui pendidikan dan pelatihan.
Menurut Andrew F. Sikula “Development,
in reference to staffing and personnel matters, is a long term educational
process utilizing a systematic and organized procedured by which managerial
personnel learn conceptual and theoritical knowledge for general purposes.”
[1]
Pengembangan yang mengacu
pada masalah staf dan personil adalah suatu proses pendidikan jangka panjang
menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisasi sehingga manajer
belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.
Dari beberapa pengertian
dari para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah suatu usaha
yang sistematis dan terorganisir yang dilakukan oleh perusahaan untuk
meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan untuk dapat memperoleh tujuan umum
bersama.
Dengan demikian, istilah
pelatihan ditujukan kepada pegawai pelaksana dalam rangka meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan teknis, sedangkan pengembangkan diperuntukkan bagi
pegawai tingkat manajerial dalam rangka meningkatkan kemampuan konseptual,
kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas human relation.
Selanjutnya pengembangan
SDM merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan organisasi, agar pengetahuan(knowledge), kemampuan (ability),
dan ketrampilan (skill) mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang
mereka lakukan.[2]
Jadi pengembangan SDM pendidikan
adalah proses penggunaan sumber dayan manusia yang kompeten, mulai dari
rekruitmen, seleksi, pengangkatan, pengembangan, sampai dengan penghargaan,
serta kegiatan-kegiatan terkait lainnya untuk mencapai tujuan lembaga
pendidikan.
B. Komponen-Komponen Pelatihan Dan Pengembangan
a.
Tujuan dan sasaran pelatihan dan pengembangan harus jelas
dan dapat diukur.
b.
Para pelatih (trainer) harus memiliki kualifikasi yang
memadai.
c.
Materi latihan dan pengembangan harus disesuaikan dengan
tujuan yang hendak dicapai.
d.
Metode pelatihan dan pengembangan harus sesuai dengan
tingkat kemampuan pegawai yang menjadi peserta.
e.
Peserta pelatihan dan pengembangan (trainee) harus
memenuhi persyaratan yang ditentukan.
C. Proses Pengembangan SDM
Beberapa kegiatan dalam pengembangan SDM antara lain: (1)
perencanaan penge mbangan, (2)
reqitment, (3) pemilihan (4) pelatihan
dan pengembangan, (5) pengupahan, (6) penilaian kinerja, proses pengembangan
SDM dapat di lihat pada diagram berikut:
D. Persamaan Pelatihan dan Pengembangan (Malik, 2011)
a.
Pelatihan dan pengembangan dilaksanakan berdasarkan
prosedur sistematis dan terorganisir.
b.
Pelatihan dan pengembangan dibutuhkan bagi tenaga kerja
yang baru diterima oleh perusahhan karena pendidikan dan pengalaman kerja
sebelumnya yang telah dimiliki oleh tenaga kerja tersebut belum sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
c.
Pelatihan dan pengembangan dibutuhkan bagi tenaga kerja
lama yang akan dipromosikan atau dipindahkan ke jabatan baru sehingga
membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan untuk jabatan barunya.
E. Perbedaan pelatihan dan pengembangan
No
|
Faktor
pembeda
|
Pelatihan
|
Pengembangan
|
1.
|
Tujuan
|
Peningkatan
kemampuan individu untuk kepentingan jabatan saat ini
|
Peningkatan
kemampuan untuk kepentingan jabatan yang akan datang
|
2.
|
Sasaran hasil
|
Peningkatan
kinerja jangka pendek
|
Peningkatan
kinerja jangka panjang
|
3.
|
Orientasi
|
Kebutuhan
jabatan sekarang
|
Kebutuhan
perubahan terencana atau tidak terencana
|
4.
|
Efek terhadap
karir
|
Keterkaitan
dengan karir relative rendah
|
Keterkaitan
dengan karir relative tinggi
|
5.
|
Jangka waktu
pelaksanaan
|
Relative singkat
|
Relative lama
|
6.
|
Peserta
|
Tenaga kerja
non manajerial
|
Tenaga kerja
manajerial
|
7.
|
Materi
|
Berkaitan
dengan ketrampilan teknis
|
Berkaitan
dengan ketrampilan pengetahuan konseptual dan teoritis
|
F. Tujuan Pelatihan dan Pengembangan SDM
Tujuan utama dari pelatihan dan pengembangan
ini adalah untuk mengatasi kekurangan-kekurangan para sumber daya manusia dalam
bekerja yang disebabkan oleh kemungkinan ketidakmampuan dalam pelaksanaan
pekerjaan, dan sekaligus berupaya membina mereka agar menjadi lebih produktif. Selain
itu tujuan pelatihan dan pengembangan adalah :
a. Meningkatkan produktivitas dan taraf prestasi tenaga kerja
b. Memelihara dan meningkatkan kecakapan dan kemampuan dalam menjalankan tugas atau pekerjaan baik pekejaan lama maupun baru, baik dari segi peralatan maupun metode
c. Memperkecil kesahalan tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi tenaga kerja
d. Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM
e. Meningkatkan semangat kerja
f. Menarik dan menahan karyawan yang berkualitas
a. Meningkatkan produktivitas dan taraf prestasi tenaga kerja
b. Memelihara dan meningkatkan kecakapan dan kemampuan dalam menjalankan tugas atau pekerjaan baik pekejaan lama maupun baru, baik dari segi peralatan maupun metode
c. Memperkecil kesahalan tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi tenaga kerja
d. Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM
e. Meningkatkan semangat kerja
f. Menarik dan menahan karyawan yang berkualitas
Selanjutnya menurut simamora, mengemukakan
tentang tujuan pengembangan SDM dengan istilah tujuan pelatihan dan
pengembangan yaitu sebagai berikut:
1) Memperbaiki kinerja, memutakhirnkan keahlian para karyawan;
2) Memutakhirkan para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi;
3) Mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru supaya menjadi lebih kompeten;
4) Membantu memecahkan persoalan operasional;
5) Mempersiapkan karyawan untuk promosi, dan
6) Memenuhi kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan pribadi.
Berdasarkan pemaparan tentang tujuan pengembangan SDM
tersebut selanjutnya dapat di kemukakan bahwa antara tujuan pengembangan
pegawai tersebut adalah untuk mempersiapakan pegawai untuk promosi. Promosi (promotion)
tersebut berarti peningkatan. Sedangkan promosi tersebut merupakan perubahan
pekerjaan atau status/jabatan pegawai dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat
yang lebih tinggi. Perubahan ini biasanya diikuti dengan perubahan
tanggungjawab, wewenang, kompensasi, status sosial dan fasilitas yang didapat
oleh pegawai tersebut.[3]
G. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan SDM
1.
Faktor Internal
Faktor inte rnal
merupakan faktor yang berasal dari dalam, baik dari suatu organisasi ataupun
diri pribadi. Namun, dalam hal ini faktor internal lebih ditekankan pada suatu
organisasi.
a.
Misi dan Tujuan Organisasi
Setiap organisasi mempunyai misi dan tujuan yang ingin
dicapai, untuk mencapai tujuan ini diperlukan perencanaan yang baik serta
implementasi perencanaan tersebut secara tepat. Pelaksanaan kegiatan atau
program dalam rangka mencapai tujuan diperlukan kemampuan tenaga (SDM), dan ini
hanya dapat dicapai dengan pengembangan SDM dalam organisasi tersebut.
b.
Strategi Pencapaian Tujuan
Misi dan tujuan suatu organisasi mungkin mempunyai
persamaan dengan organisasi yang lain, tetapi strategi untuk mencapai misi dan
tujuan tersebut berbeda. Oleh sebab itu setiap organisasi mempunyai strategi
yang tertentu.
c.
Dukungan manajemen puncak
Tenaga kerja terampil membutuhkan tempat kerja, baik
dalam suatu unit kerja yang ada hubungan ketenagakerjaan yang baik maupun
tempat kerja dalam arti fisik. Selain itu perlu alat kerja dan modal kerja
untuk mengoperasikan pekerjaannya. Semua komponen-komponen nyatanya masih belum
bisa terwujud hanya dengan pekerja yang terampil saja untuk menjadi tenaga yang
mandiri. Karena seorang yang terampil, tidak semata-mata harus memiliki
kemampuan teknis tetapi juga dilengkapai dengan suatu asset pelatihan. Agar
program-program pelatihan dan pengembangan berhasil, dibutuhkan dukungan
kepemimpinan dari atas. Dan cara paling efektif untuk mencapai kesuksesan
adalah cara eksekutif harus aktif mengambil bagian dalam pelatihan dan
pengembangan sumber-sumber daya yang dibutuhkan.
d.
Komitmen para spesialis dan generalis
Disamping manajemen puncak, seluruh manajer, apakah
spesialis ataupun generalis, harus berkomitmen dan terlihat dalam proses
pelatihan dan perkembangan. Dan tanggung jawab untuk pelatihan dan pengembangan
melekat pada para manajer lini, dari mulai presiden dan chairman of the
board ke bawah. Para profesional pelatihan dan pengembangan semata-mata
hanya memberikan keahlihan teknis.
e.
Sifat dan Jenis Kegiatan
Sifat dan jenis kegiatan organisasi sangat penting
pengaruhnya terhadap pengembangan SDM dalam organisasi yang bersangkutan. Suatu
organisasi yang sebagian besar melaksanakan kegiatan teknis, maka pola
pengembangan SDM akan berbeda dengan organisasi yang bersifat ilmiah misalnya.
Demikian tentu strategi dan program pengembangan SDM akan berbeda antara
organisasi yang kegiatannya rutin dengan organisasi yang kegiatannya memerlukan
inovasi dan kreatif”(Notoatmodjo,1992)
f.
Persiapan teknis yang digunakan
Jenis Teknologi yang digunakan, materi yang dibutuhkan,
metode yang digunakan, kemampuan instruktur pelatihan, sarana atau
prinsip-prinsip pembelajaran, peserta pelatihan, evakuasi pelatihan
(Rivai,2004)
2.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal
dari luar suatu organisasi.
a. Kebijaksanaan Pemerintah
Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah,baik yang
dikeluarkan melalui perundang-undangan, peraturan-peraturan pemerintah,
surat-surat keputusan Menteri atau Pejabat pemerintah, dan sebagainya adalah
merupakan arahan yang harus diperhitungkan oleh organisasi.
Kebijaksanaan-kebijaksanaan tersebut sudah barang tentu akan mempengaruhi
program-program pengembangan SDM dalam organisasi yang bersangkutan.
b.
Sosio-budaya Masyarakat
Faktor sosio-masyarakat tidak dapat diabaikian oleh suatu
organisasi. Hal ini dapat dipahami karena suatu organisasi apa pun di dirikan
untuk kepentingan masyarakat yang mempunyai latar belakang sosio-budaya yang
berbeda-beda. Oleh sebab itu dalam mengembangkan SDM dalam suatu organisasi
faktor ini perlu dipertimbangkan.
c.
Perkembangan Ilmu Pegetahuan dan Kemajuan
Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di luar
organisasi dewasa ini telah sedemikian pesatnya. Sudah barang tentu suatu
organisasi harus mengikuti arus tersebut. Untuk itu maka organisasi harus mampu
untuk memilih teknologi yang tepat untuk organisasinya. Untuk itu maka
kemampuan karyawan organisasi harus diadaptasikan dengan kondisi tersebut
(Notoatmodjo,1992)
[1] DR. M.
Kadarisman, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta:
Rajawali Pers, 2012 hlm.7
[2] Ibid., hlm
5
[3] DR. M.
Kadarisman, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia hlm 60
MAKALAH DAPAT DI DOWNLOAD DISINI
klik selanjutnya
Anda ingin bisnis, pusing atau bingung mau bisnis apa, silahkan klik disini untuk melihat pilihan bisnis online maupun offline yang pasti dapat menambah income harian anda.
MAKALAH DAPAT DI DOWNLOAD DISINI
klik selanjutnya
Anda ingin bisnis, pusing atau bingung mau bisnis apa, silahkan klik disini untuk melihat pilihan bisnis online maupun offline yang pasti dapat menambah income harian anda.
1 komentar:
Thanks sangat membantu gan.
Post a Comment