run text

Selamat Datang Di Blog Kumpulan Berbagai Makalah Artikel, dan Cerita
 

Wednesday, February 24, 2016

Pengaruh Perkembangan Teknologi

0 komentar

Pengaruh perkembangan teknologi


Sejalan dengan Perkembangan zaman juga kemajuan Ilmu pengetahuan serta kemajuan tekknologi, di negara tercinta Indonesia ini terdapat fenomena merayakan hari-hari besar keagamaan secara meriah dan besar-besaran tak terkecuali hari raya umat islam. Contoh paling nyata yaitu hari raya Idul fitri dan Idul adha yang di rayakan oleh seluruh umat secara meriah dan besar-besaran, selain itu juga berlangsungnya pun tak hanya sebentar, dapat selama berhari-hari bahkan malah bisa berminggu-minggu. Stasiun televisi milik pemerintah maupun swasta juga seakan taak mau ketinggalan, mereka turut menyemarakan dengan manyajikan berbagai program-program terbaik mereka yng di kemas dalam suasana dan nuansa hari raya.

Tak hanya itu berbagai kejadian religius keagamaan pun masuk dalam kalender nasional sebagai hari libur nasional ataupun paling tidak di rayakan secara nasional bahkan sekarang ini juga terdapat cuti bersama untuk hari besar tersebut. Misalnya peristiwa isra mi’raj, hijrah ( taun baru hijriah) kalau orang jawa biasa menyebut satu suro, atau taun baru umat islam dll. Bahkan selain itu kegiatan religius pada bulan ramadhan, seperti sholat tarawih, sahur dan juga buka puasa bersama juga di kemas secara meriah oleh seluruh stasiun televisi. Tidak bermaksud mengada-ada kejadian fenomena seperti ini perlu kita cermati bersama  karena hal ini membawa dampak positif dan negatif secara keseluruhan dari adanya kemajuan pengetahuan dan  tekhnologi.

Secara tidak langsung semua kegiatan perayaan dan publikasi tersebut mengandung nilai dakwah yaitu pengenalan beberapa ajaran islam kepada orang-orang yang belum mengenal islam  atau terhadap orang-orang yang belum mengetahui dengan baik ajaran-ajaran agama islam, sehingga islam semakin di kenal baik oleh masyarakat. Pempublikasian itu semua n juga menimbulkan kebanggaan juga keberanian besar dalam diri masyarakat islam untuk tidak menunjukan jati dirinya, karena  eksistensi mereka memang sudah di akui publik secara luas. Lebih dari itu umat islam juga tidak canggung lagi untuk menyampaikan islam kepada publik secara terang-terangan.

Di sadari atau tidak  publikasi yang di lakukan berbagai media masa, baik cetak maupun elektronik terhadap berbagai kegiatan ritual islam sangat membantu dalam penyampaian ajaran-ajaran islam kepada publik. Tak hanya itu publikasi terhadap berbagai kegiatan ritual keagamaan tersebut juga semakin memacu gairah umat islam untuk merayakanhari raya  keagamaan dengan terang-terangan serta memacu keinginan umat islam untuk mempublikasikan kegiatan-kegiatan ritual keagamaannya.

Adanya kemajuan tekhnologi di masa modern ini, internet contohnya yang memunculkan berbagai situs jejaringan sosial seperti facebook, twitter, friendster my space, youtube, dan masih banyak yang lainnya yang bisa meresahkan umat islam karena penggunaanya yang tidak sesuai dengan aturan-aturan umat islam.
Seperti halnya yang berbau pornografi siapapun yang melihatnya pasti akan terarik dan semakin penasaran untuk mengetahuinya lebih lanjut. Sebenarnya tak hanya situs jejaringan sosial  yang ada dalam internet tetapi juga buku-buku, tabloid, juga banyak publik-publik lain di koran, majalah ataupun acara-acara yang ada di televisi yang di katakan sebagai laporan investigasi. Namun sebenarnya malah justru mengeksploitasikan sisi seksualitasnya yang di suguhkan secara provokatif, para pembaca maupun penonton yang menikmati laporan seperti ini bukan karena keingintahuan mereka tentang apa yang terjadi di masyarakat tetapi lebih di dorong oleh nafsu seksualnya.

Hal yang terjadi semacam ini sedang ngetren sekarang ini, tentu saja sangat berbahaya bagi para remaja yang sedang di hinggapi rasa penasaran, orang yang penasaran biasanya mencari media apa saja untuk bisa menghantarkan kepenasarannya kepada realita yang sesungguhnya. Karena itu remaja biasanya sangat senang dengan tontonan yang berbau pornografi. Setelah melihat atau membaca buku, majalah koran, tabloid ataupun dari kemajuan tekhnologi lainnya seperti internet bisa timbul ilusi seksualnya. Jika ini terjadi maka ini awal dari seorang remaja akan terjerumus kedalam hal-hal tercela.

Maka dari itu seharusnya para penulis maupun pengelola media massa mempertimbangkan dampak negatifnya  dari penerbitan atau penayangan program-program investigasi sosial yang mengandung seksualitas.

Selain adanya sisi negatif dari situs jejaringan sosial yang ada di internet juga terdapat sisi positifnya, dari kemunculan situs jejaringan tersebut. Contohnya yang ada kita dapat saling bertukar pengetahuan maupun pengalaman dengan orang yang sudah kita kenal ataupun yang belum pernah kita kenal sebelumnya.  Selain itu para pemuka islam para ulama maupun paa da’i dapat berdakwah melalui situs jejaringan sosial yang ada untuk menyampaikan ajaran-ajaran islam. Selain itu kita pun dapat berorganisasi, bermain(dalam hal positif) dan juga menambah ilmu pengetahuan dari kemajuan teknologi tersebut.

Di sadari atau tidak semua itu adalah akses dari pemahaman formalitas terhadapa agama yang mengedepankan kulit daripada isi  dan mungkin sekali semua itu juga dampak tidak langsung dari publikasi terhadap ritual keagamaan.

Karena itu perlu upaya komprehensif dari semua pihak terutama para da’i ulama pemuka-pemuka agama islam dan seluruh umat islam untuk menyampaikan islam secara komprehensif.

Hampir menjadi pengetahuan umum bahwa dasar dari peradaban modern adalah ilmu pengetahuan dan tekhnologi (iptek). Iptek merupakan dasar pondasi yang menjadi penyangga bangunan peradaban modern sekarang ini. Masa depan suatu bangsa akan banyak di tentukan oleh tingkat penguasaan tentang iptek. Telah di akui bahwa iptek di satu sisi telah memberikan berkah (keuntungan dan anugrah) yang luar biasa bagi kehidupan umat manusia, namun di sisi lain iptek telah mendatangkan petaka yang pada gilirannya mengancam nilai kemanusiaan, kemajuan dalam bidang iptek telah menimbulkan perubahan sangat cepat dalam kehidupan umat manusia. Hampir-hampir tidak ada segi kehidupan yang tidak tersentuh oleh perubahan-perubahan ini pada kenyataan telah menimbulkan pergeseran pada nilai-nilai dalam kehidupan umat manusia termasuk di dalamnya nilai-nilai agama, moral dan kemanusiaan.

Tradisi yang lagi ngetren untuk kalangan remaja saat ini adalah media sosialnya, bahkan jika dalam suatu perkumpulan akan di bilang gagap teknologi (gaptek) oleh teman yang lain jika ada dari mereka yang tak memiliki akun media sosial tersebut, memang perkembangan teknologi yang begitu pesat itu telah merubah gaya hidup dalam bermasyarakat saat ini, bukan hanya para renaja, bahkan orang-orang dewasa pun tak mau ketinggalan untuk selalu meng update di media sosialnya, bahkab ada banyak kasus yang terjadi di karenakan berawal dari media sosial, seperti kasus penculikan, penipuan, selingkuh, bahkan hal-hal yang berbau negatif yang lainnya, yang sudah sering kita dengar beritanya.

Solusinya untuk menghadapi perkembangan teknologi itu kita harus pintar dan pandai serta bijak dalam penggunaanya, untuk penggunaan anak-anak harus dengan pengawasan penuh dari orang tua, jangan hanya di biarkan begitu saja, selain itu kita harus selalu mendekatkan diri kepada Allah swt agar kita selalu mendapat perlindungan darinya. 

Mungkin cukup sekian dari saya semoga bermanfaat untuk kita semua.

Baca Selengkapnya

Monday, February 22, 2016

CARA mengatasi MARAH emosi (tips mengatasi kemarahan)

1 komentar

Berikut ada beberapa cara untuk mengatasi kemarahan pada diri sendiri.

Semua emosi pada dasarnya adalah  dorongan untuk bertindak, rencana seketika untuk mengatasi masalah yang tengan di tanamkan secara berangsur-angsur oleh evolusi. Akar kata emosi  adalah movere, kata kerja  bahasa latin yang berarti “menggerakan, bergerak”, ditambah awalan “e-“ untuk memberi arti “bergerak jauh” menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal yang mutlak dalam emosi. Bahwasanya emosi memancing tindakan, tampak jelas bila kita mengamati binatang atau anak-anak ; hanya pada orang dewasa yang “beradab”  kita begitu sering menemukan perkecualian besar dalam dunia makhluk hidup, emosi-akar dorongan untuk bertindak terpisah dari reaksi-reaksi yang tampak di mata.
Oxford English dictionary mendefinisikan emosi sebagai”setiap kegiatan atau pergelokan pikiran, perasaan, napsu; setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap”. Jadi emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Ada ratusan emosi, bersama dengan campuran variasi, mutasi dan nuansanya. Sungguh terdapat lebih banyak penghalusan emosi daripada kata yang kita miliki untuk itu.
Para peneliti terus berdebat tentang emosi mana yang benar-benar dapat di anggap sebagai emosi primer-biru, merah, dan kuningnya setiap campuran perasaan- atau bahkan mempertanyakan apakah memang ada emosi primer semacam itu. Sejumlah teoretikus mengelompokan emosi dalam golongan-golonga besar, meskipun tidak semua sepakat tentang golongan itu. Beberapa anggota golongan tersebut adalah :

  • Amarah : beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, dan barangkali yang paling hebat, tindak kekerasan dan kebencian patologis.
  • Kesedihan: pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa dan kalau menjadi patologis, depresi berat.
  • Rasa takut : cemas, takut, gugup, khawatir, was-was perasaan takut sekali, waspada, sedih, tidak tenang, ngeri, takut sekali, kecut; sebagai patologi, fobia dan panic.
  • Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, ringan, senang, terhibur, bangga, menikmati indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan luar biasa, senang sekali, dan batas ujungnya, mania.
  • Cinta : penerimaan , persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih.
  • Terkejut : terkejut, terkesiap, takjub, terpana.
  • Jengkel : hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah.
  • Malu : rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal. Hina, aib, dan hati hancur lebur.

“Gelombang” amarah

Dari kesimpulan Dolf Zillmann seorang ahli psikologi dari University of Alabama yang dalam serangkaian panjang melakukan percobaan-percobaan yang cermat, telah mengukur kemarahan serta anatomi amarah dengan teliti. Zillmann menemukan bahwa pemicu amarah  yang universal adalah perasaan terancam bahaya. Ancaman tersebut dapat dipicu bukan saja olleh ancaman fisik langsung melainkan, sebagaimana lebih sering terjadi, juga ancaman simbolik terhadap harga diri ataupun martabat: diperlakukan tidak adil atau dikasari, dicaci maki atau di remehkan, frustasi sewaktu mengejar sasaran penting. Persepsi-persepsi inilah yang bertindak sebagai pemicu awal bagi lonjakan limbic yang berakibat ganda terhadap otak. Salah satu bagian lonjakan tersebut adalah di keluarkannya zat katekolamin, yang membangkitkan gelombang energy cepat sesaat, yang dapat melakukan “serangkaian tindakan dahsyat” . lonjakan ini berlangsungbeberapa menit, dalam jangka waktu sekian itu lonjakan tersebut menyiapsiagakan tubuh untuk siap tempura tau segara kabur, tergantung dari bagaimana otak emosional menanggapi pertentangan keduanya.
Sementara itu, denyutan lain yang ditimbulakan oleh amygdala melaui cabang adrenokorteks dalam system saraf menciptakan suatu latar pengkondisian umum agar tubuh siap bertindak, yang berlangsung jauh lebih lama daripada lonjakan energy katekolamin.

Obat pereda marah/ CARA MENGATASI RASA MARAH


Ada dua cara mengatasi amarah. Salah satunya cara untuk meredakan amarah adalah dengan menggunakan dan mengadu pikiran-pikiran yang memicu lonjakan amarah, karena pikiran-pikiran itu merupakan pikiran asli dari interaksi yang mempertegas dan mendorong letupan awal amarah dan tanggapan-tanggapan ulang berikutnya yang mengobarkan api amarah tersebut. Pilihan waktu amat sangatlah penting untuk mempercepat proses peredaan amarah yaitu bahwa semakin cepat cara ini di terapkan dalam siklus amarah, akan lebih efektif. Bahkan amarah dapat sepenuuhnya diputus bila informasi meredakan itu muncul sebelum amarah diletupkan.Kemudian dengan cara memahami orang lain memiliki kekuatan besar untuk meredakan amarah.
Salah satu strategi yang cukup efektif adalah dengan pergi menyendiri sembari mendinginkan amarah tersebut, selain itu juga dapat dengan cara berolahraga atau pergi berjalan-jalan. Olahraga, mengapa olahraga dapat menjadi pereda marah: setelah tubuh mengalami peningkatan fisiologi tingkat tinggi selama berolahraga, tubuh akan kembali ke fisiologi tingkat render setelah selesai berolahraga.



Unsur-unsur aktif program pencegahan emosional.
Program-program yang efektif meliputi :
Keterampilan emosional
·         Mengidentifikasi dan memberi nama perasaan
·         Mengungkapkan perasaan
·         Menilai intensitas perasaan
·         Mengelola perasaan
·         Meunda pemuasan
·         Mengendalikan dorongan hati
·         Mengurangi stress
·         Mengetahui perbedaan antara perasaan dan tindakan

Keterampilan kognitif
  • Bicara sendiri yaitu melakukan “dialog batin” sebagai cara untuk menghadapi suatu masalah atau menentang atau memperkuat perilaku diri sendiri
  • Membaca dan menafsirkan isyarat-isyarat sosial misalnya, mengenali pengaruh sosial terhadap perilaku dan melihat diri sendiri dalam perspektif masyarakat yang luas
  • Menggunakan langkah-langkah bagi penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan misalnya, mengendalikan dorongan hati, menentukan sasaran, mengidentifikasi tindakan-tindakan alternatif, memperhitungkan akibat-akibat yang mungkin
  • Memahami sudut pandang orang lain
  • Memahami sopan santun (perilaku mana yang dapar di terima dan mana yang tidak)
  •  Sikap yang positif terhadap kehidupan
  • Kesadaran diri misalnya, mengembangkan harapan-harapan yang realistis terhadap diri sendiri
Keterampilan perilaku
  • Nonverbal , berperilaku melalui hubungan mata, ekspresi wajah, nada suara, gerak gerik, dan seterusnya
  • Verbal, mengajukan permintaan-permintaan dengan jelas, menanggapi kritik secara efektif, menolak pengaruh negatif, menolong sesame, mendengarkan orang lain, ikut serta dalam kelompok-kelompok yang positif.



Untuk mengubah diri sendiri itu hanya diri sendirilah yang paling utama dapat mengubahnya, meski dengan berbagai cara apapun jika kita tak mau mencoba untuk memperbaiki diri sendiri maka hal itu akan terasa sulit untuk di lakukan, maka mulailah untuk mengubah diri sendiri, membuka pikiran positif, mengendalikan diri, serta dapat mengelola perasaan dengan baik.

sekian, semoga bermanfaat.
Baca Selengkapnya

Sunday, February 21, 2016

Motivasi Merubah Kualitas Diri

0 komentar

Masa depan untuk perubahan kualitas diri


Sungguh bingung harus darimana memulai cerita ini, entahlah, saya sendiri masih belum memahami bagaimana kehidupan yang sesungguhnya kita alami , banyak sekali hal yang terjadi dalam hidup ini , setiap hari yang ku lalui dengan berjuta waktu yang telah tertinggal dan semua itu pergi begitu saja meninggalkan kita. Jujur saya tak mengerti dengan kehidupan yang penuh dengan masalah ini, banyak sekali tujuan yang ingin di capai, banyak sekali yang di inginkan dalam hidup ini, dan banyak sekali hal yang tak di inginkan terjadi dengan kita, ya begitulah hidup ini, terkadang kita kecewa dengan hal yang terjadi dalam hidup ini di karenakan kita tak menginginkan hal tersebut. Akan tetapi kita pun bisa merasa senang dan juga gembira dengan kejadian yang tak kita fikirkan bahkan tak terkira sebelumnya.
Berlalunya waktu yang semakin menjauh dari diri kita ini, setiap kali saya sedang sendiri, banyak sekali yang muncul di dalam benak pikiran ini, ya entahlah darimana mereka datang, secara diam tiba-tiba pikiran itu merasuk dan sembunyi ke dalam otak ini, ya pasti tentang kehidupan yang telah terjadi dan pula yang belum terjadi , akan tetapi lebih tepatnya mengenai kehidupan di masa depan, setiap kali saya selalu memikirkannya, membuat kepala ini terasa begitu berat seakan besi beton yang menimpa di atas kepala ini, perasaan resah serta gelisah membayangkan apa yang akan terjadi pada masa depan itu, entahlah saya tak mengatahui mana yang benar akan terjadi dan mana yang akan hanya menjadi bayangan saja dan mana yang benar akan menjadi nyata.
Begitu jauh yang banyak di bayangkan oleh semua orang dengan berjuta impian yang muncul. Dengan memahami kehidupan yang sesungguhnya serta melihat kenyataan yang benar terjadi, saya dapat menggambarkan dan menyimpulkan bahwa hidup itu tak semudah yang ada dalam pikiran banyak orang ini, serasa beban yang ada dalam hidup ketika kita telah melewati masa-masa kita yang telah berlalu.
Beban yang jelas terlihat begitu jelas ketika kita hidup bermasyarakat, banyak sekali nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, pesan moral yang harus di pikulnya, dengan moral dan nilai yang benar-benar harus di jaga dengan sebenar-benarnya. Ya memang, tak mudah untuk menjalani itu semua, sekarang baru terasa dalam hidup ku ini, hal tersebut yang memang benar-benar bisa di rasakan ketika kita telah tunbuh semakin dewasa bahkan semakin tua, semakin banyak beban juga tanggung hawab yang harus kita pikul dalam kehidupan ini, bukan hanya untuk kelangsungan hidup, tapi pertanggungjawaban untuk apakah hidup kita ini, mengapa hal itu begitu penting?, mengapa di dalam hidup ini pasti terdapat hal-hal dengan berjuta kesalahan?, dengan berjuta pandangan serta berjuta omongan, entah apakah memang hanya saya yang merasakan atau memang terjadi kepada semua orang yang ada di dunia ini. Ya mengenai hal dalam kehidupan sosial bahkan hal kecil sekalipun tak bisa di pungkiri dan tak bisa di sembunyikan itu, memang benar sekali adanya, ada yang menyukai kita, ada pula yang membencinya, banyak sekali cara pandang yang berbeda-beda antara orang yang satu dengan yang lain. 


Baca Selengkapnya

Wednesday, February 3, 2016

Makalah Sosiologi Pendidikan Islam

0 komentar

MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM

Agama dalam perspektif sosiologi agamaPosisi pendidikan agama dalam agama


Untuk mendownload file PDF makalah ini silahkan (klik disini) atau masuk ke menu Download
jangan lupa untuk menampilkan referensi dari blog ini riyansaludi.blogspot.com 

BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah
Mengenai posisi pendidikan islam dalam agama belumlah dapat sepenuhnya kita pahami, bagaimana sesungguhnya posisi pendidikan islam dalam agama. Persoalan pendidikan merupakan persoalan yang tidak pernah berhenti di perbincangkan, karena pendidikan sangat erat hubungannya dengan persoalan manusia dalam rangka memberi makna dan arah normal kepada eksistensi dirinya, pendidikan juga bisa dikatakan suatu proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia dan berlangsung sepanjang hayat, yang di laksanakan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Kemudian agama yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan dan juga mengatur hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan diri sendiri. Dengan demikian terjadilah keserasian dan keseimbangan dalam hidup manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, jika hal tersebut dipahami, diyakini dan diamalkan oleh manusia indonesia dan menjadi dasar kepribadian, maka manusia Indonesia akan menjadi manusia yang insan kamil. Lalu bagaimana sesungguhnya kedudukan dari posisi pendidikan islam di dalam agama.
Maka dari itu selanjutnya dalam makalah ini akan di di kaji atau di bahas mengenai posisi pendidikan islam dalam agama.
B.     RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah di atas maka terdapat beberapa permasalahan yang timbul yaitu sebagai berikut :
1.      Bagaimana agama dalam perspektif sosiologi agama ?
2.      Bagaimana posisi pendidikan agama dalam agama ?

C.    TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Pendidikan Islam, selain itu juga memberikan suatu informasi yang berhubungan dengan pendidikan agama yaitu :
1.      Untuk mengetahui agama dalam perspektif sosiologi agama.
2.      Untuk mengetahui posisi pendidikan islam dalam agama.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Agama Dalam Perspektif Sosiologi Agama

Agama merupakan salah satu pengetahuan yang universal. Pengetahuan agama banyak di mengerti dan di ketahui oleh manusia karena agama erat hubungannya dengan kehidupan setiap manusia. Agamalah yang banyak memperkenalkan konsep ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan “kekuatan” gaib yang berada di luar diri manusia. Universalitas agama yang menjadi pengetahuan umum terletak pada dua hal: pertama, konsep ketuhanan; kedua, adanya kitab suci. Karena itu pengertian agama dalam perspektif ilmu-ilmu sosial sangatlah luas. Dengan kata lain, spektrum yang dimiliki oleh pengetahuan agama tidaklah sempit.[1]
Dengan mengikuti perspektif yang universal ini yakni tentang adanya konsep Tuhan dan kitab suci dalam perspektif sosiologi agama, agama itu berbentuk kepercayaan kepada adanya Tuhan dan kitab suci. Maksudnya, setiap orang yang beragama pasti mengakui posisi tuhan meskipun arti dan makna yang beragam. Setiap kepercayaan yang mempunyai dua konsep tersebut dalam perspektif sosiologi agama sudah boleh di katakan agama. Ungkapan boleh ini bukan dalam konteks kebenaran agama tertentu yang memang ada dalam penegasan dari dalil-dalil langit seperti klaim di dalam Al-Qur’an. [2]

B.       Posisi Pendidikan Islam Dalam Agama

Pendidikan islam yaitu suatu proses bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani dan akal peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik. Karena ia merupakan  sebagai alat yang dapat di fungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia (sebagai makhluk pribadi dan sosial) kepada titik optimal kemampuannya untuk  memperolehkesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Dalam perkembangan pendidikan islam di dalam sejarahnya menunjukan perkembangan dalam subsistem yang bersifat operasional dan teknis terutama tentang metode, alat-alat dan bentuk kelembagaan adapun hal yang menjadi dasar dan tujuan islam tetap dapat di pertahankan sesuai dengan ajaran islam dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.[3]
Pendidikan islam menurut Zakiah Drajat merupakan pendidikan yang lebih banyak ditunjukan kepada perbaikan sikap mental yang terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan sendiri maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis.
Maka dari berbagai pengertian pendidikan islam dapat kita simpulkan bahwa pendidikan islam adalah proses bimbingan dari pendidik yang mengarahkan anak didiknya kepada perbaikan mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan dan terbentuknya pribadi muslim yang baik.[4]
Islam meletakan tanggung jawab utama pendidikan di tangan para orang tua, proses pendidikan berlangsung sepanjang hayat, dan arah pendidikan anak harus diorientasikan ke masa depan yang berlainan dari zaman ke zaman yang di alami oleh orang tuanya. Hal ini paralel dengan apa yang di tegakkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Nabi yang mengungkapkan “Didiklah anak kalian sesuai dengan perkembangan zaman, sebab mereka dilahirkan untuk suatu zaman yang berbeda dari zaman yang kalian alami”. Pendidikan adalah karya bersama yang berlangsung dalam suatu pola kehidupan insani tertentu. Pendidikan dilaksanakan bisa saja di rumah tangga, di masyarakat dan atau di sekolah sebagai satuan pendidikan, ketiga satuan pendidikan bukanlah berdiri sendiri, tetapi saling melengkapi (complementer). Dengan demikian pendidikan nasional indonesia merupakan sistem sosial dan salah satu sektor dalam keseluruhan kehidupan bangsa yang sedang membangun.[5]
Perlu diketahui bahwa pendidikan islam sangat berhubungan erat dengan agama islam itu sendiri, lengkap dengan aqidah, syariat, dan sistem kehidupannya. Keduanya ibarat dua kendaraan yang berjalan di atas dua jalur yang seimbang, baik dari segi tujuan maupun rambu-rambunya yang di syariatkan bagi hamba Allah yang membekali diri dengan takwa, ilmu, hidayah serta akhlak untuk menempuh perjalanan hidup.
Hubungan antara pendidikan islam dan agama islam dapat digambarkan dalam pokok-pokok sebagai berikut:
a.       Agama islam menyerukan manusia agar beriman dan bertakwa. Pendidikan islam berupaya menanamkan ketakwaan itu dan mengembangkannya agar bertambah terus sejalan dengan pertambahan ilmu.
b.      Agama islam menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan menyeru manusia agar berfikir tentang kerajaan Allah. Sementara dalam pendidikan islam di bangun atas ilmu dan pengetahuan guna mengambangkan manusia, baik pengetahuan, keterampilan, maupun arah tujuannya.
c.       Agama islam menekankan amalsaleh dan menetapkan bahwa iman selalu diwujudkan dengan amal saleh tersebut. Sedangkan dalam pendidikan islam menekankan pentingnya belajar. Islam memandang pendidikan sebagai proses yang terkait dengan upaya mempersiapkan manusia untuk mampu memikul taklif sebagai khalifah Allah di muka bumi. Untuk maksud tersebut, manusia di ciptakan lengkap dengan potensinya berupa akal dan kemampuan belajar. Dalam tahap selanjutnya Allah SWT mengutus para rosul setelah Adam as. Kepada manusia untuk membimbing mereka dari kondisi yang serba tidak berperadaban menjadi berperadaban melalui al-kitab, al-Hikmah, dan pendidikan.[6]
       Diletakkannya perintah membaca dalam ayat-ayat permulaan diturunkannya AlQur’an, membuktikan betapa peran membaca begitu urgen dalam upaya persiapankekhalifahan manusia di muka bumi.
       Dalam sunnah Rasulullah pun, selalu memberikan komitmen dan perhatian besar terhadap pendidikan. Fakta yang terbesar dapat dilihat dengan terangkatnya bangsa Arab kepada tingkat peradaban yang lebih tinggi serta memperkenalkan sendi-sendi di bidang pendidikan yang saat itu masih memprihatinkan. Situasi seperti itu dapat dilihat ketika tawanan perang Badar, oleh Rasulullah diwajibkan untuk mengajarkan cara menulis kepada anak-anak Madinah sebagai tebusan bagi pembebasan mereka. Tindakan Nabi ini diperkuat dengan sabdanya:  “Carilah ilmu sejak dari ayunan sampai ke liang lahat”.
       Pada sisi lain, persoalan pendidikan merupakan faktor penentu bagi perkembangan umat. Ia menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan sebab sampai saat ini masyarakat muslim sangat terbelakang di bidang pendidikan. Dengan demikian salah satu target yang harus diusahakan semaksimal mungkin adalah revitalisasi pelaksanaan pendidikan bagi umat Islam melalui cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai dan motif ajaran Islam sehingga tidak salah arah dengan pelaksanaan pendidikan ala Barat. Untuk menyikapinya diperlukan penyusunan sistem pendidikan yang berakar pada nilai-nilai, prinsip-prinsip dan tujuan-tujuan Islam.
       Penurunan moral pada generasi muda, khususnya dalam konteks generasi muda di perkotaan, menggambarkan bahwa sistem pendidikan sekuler tidak mencapai tingkat yang memuaskan pada pembinaan moral generasi muda. Dari titik ini pula pada tingkat pendidikan formal daerah perkotaaan merupakan basis ilmu tempat  anak didik mendapatkan pendidikan terutama pendidikan perguruan tinggi. Sementara dalam kurikulum pendidikan umum yang diajarkan di sekolah-sekolah, materi pendidikan lebih ditekankan pada penguasaan ilmu duniawi dengan tidak begitu memperhatikan nilai pengajaran agama, kecuali sekolah yang berorientasi keagamaan.
Oleh sebab itu, sebagian orang tua, pendidik, dan anggota masyarakat Indonesia banyak mengeluhkan dan mewaspadai bahwa muatan pendidikan agama tidak begitu mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah. Meskipun secara umum, tujuan pemerintah Indonesia adalah untuk menciptakan pembangunan seimbang antara unsur material dan unsur spiritual, tetapi tampaknya pemerintah lebih memberikan perhatian yang besar terhadap tujuan yang bersifat materiil. Implikasinya, ada usaha-usaha  untuk mengembalikan nilai-nilai tradisional terutama dalam mempertimbangkan kembali peranan pendidikan tradisional Islam, yaitu pesantren, yang kaya dengan pendidikan moral dan spiritual.

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Pendidikan islam yaitu suatu proses bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani dan akal peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik. Sedangkan posisi pendidikan islam dalam agama menerangkan bahwa pendidikan islam sangatlah berpengaruh besar terhadap kualitas diri yang ada di dalam seorang anak, seperti yang telah di terangkan di atas bahwa pada sisi lain, persoalan pendidikan merupakan faktor penentu bagi perkembangan umat. Ia menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan sebab sampai saat ini masyarakat muslim sangat terbelakang di bidang pendidikan. Dengan demikian salah satu target yang harus diusahakan semaksimal mungkin adalah revitalisasi pelaksanaan pendidikan bagi umat Islam melalui cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai dan motif ajaran Islam sehingga tidak salah arah dengan pelaksanaan pendidikan ala Barat. Untuk menyikapinya diperlukan penyusunan sistem pendidikan yang berakar pada nilai-nilai, prinsip-prinsip dan tujuan-tujuan Islam.


B.     SARAN
Demikian makalah yang dapat penulis paparkan, tentunya dalam penyusunan makalah ini masih banyak kata-kata atau penyampaian yang kurang jelas ataupun dalam penyajiannya yang kurang lengkap, pastinya makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran sangatlah penulis harapkan untuk menjadikan pelajaran pada masa mendatang.














DAFTAR PUSTAKA
Dr.H.Syaiful Sagala,M.Pd.2009.Administrasi Pendidikan Kontemporer,(Bandung : Alfabeta).
Dr.H.Fatah Syukur NC.,M.Ag.2012,Sejarah Pendidikan Islam,(Semarang: Pustaka Rizki Putra).
Dr.Silfia Hanani.S.Ag.,M.Si.2011. Menggali interaksi Sosiologi dan Agama,(Bandung: humaniora).
http://rahmad-nur.blogspot.co.id/2012/09/posisi-pendidikan-islam-dalam.html di akses pada Rabu 30 september 2015 pukul 10.48 WIB.



[1]Dr.Silfia Hanani.S.Ag.,M.Si,Menggali interaksi Sosiologi dan Agama,(Bandung: humaniora,2011). hlm 27.

[2]Ibid.,hlm 28
[3]Dr.H.Fatah Syukur NC.,M.Ag,Sejarah Pendidikan Islam,(Semarang: Pustaka Rizki Putra,2012). hlm 2.

[4]Ibid.,hlm 3
[5]Dr.H.Syaiful Sagala,M.Pd.,Administrasi Pendidikan Kontemporer,(Bandung : Alfabeta,2009). hlm 11.

[6] http://rahmad-nur.blogspot.co.id/2012/09/posisi-pendidikan-islam-dalam.html di akses pada Rabu 30 september 2015 pukul 10.48 WIB.

Baca Selengkapnya