MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM
Agama dalam perspektif sosiologi agamaPosisi pendidikan agama dalam agama
Untuk mendownload file PDF makalah ini silahkan (klik disini) atau masuk ke menu Download
jangan lupa untuk menampilkan referensi dari blog ini riyansaludi.blogspot.com
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Mengenai posisi pendidikan islam dalam agama
belumlah dapat sepenuhnya kita pahami, bagaimana sesungguhnya posisi pendidikan
islam dalam agama. Persoalan pendidikan merupakan persoalan yang tidak pernah
berhenti di perbincangkan, karena pendidikan sangat erat hubungannya dengan
persoalan manusia dalam rangka memberi makna dan arah normal kepada eksistensi dirinya, pendidikan juga bisa dikatakan
suatu proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia dan
berlangsung sepanjang hayat, yang di laksanakan di lingkungan keluarga, sekolah
dan masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Kemudian agama yang mengatur hubungan manusia
dengan tuhan dan juga mengatur hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia
dengan alam dan hubungan manusia dengan diri sendiri. Dengan demikian
terjadilah keserasian dan keseimbangan dalam hidup manusia baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat, jika hal tersebut dipahami,
diyakini dan diamalkan oleh manusia indonesia dan menjadi dasar kepribadian,
maka manusia Indonesia akan menjadi manusia yang insan kamil. Lalu bagaimana
sesungguhnya kedudukan dari posisi pendidikan islam di dalam agama.
Maka dari itu selanjutnya dalam makalah ini
akan di di kaji atau di bahas mengenai posisi pendidikan islam dalam agama.
B.
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah di atas maka terdapat beberapa permasalahan
yang timbul yaitu sebagai berikut :
1.
Bagaimana agama dalam perspektif sosiologi agama ?
2.
Bagaimana posisi pendidikan agama dalam agama ?
C.
TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sosiologi Pendidikan Islam, selain itu juga memberikan suatu informasi yang
berhubungan dengan pendidikan agama yaitu :
1.
Untuk mengetahui agama dalam perspektif sosiologi agama.
2.
Untuk mengetahui posisi pendidikan islam dalam agama.
Lihat juga MAKALAH PENGERTIAN DAN FUNGSI KEBIJAKAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Agama Dalam Perspektif Sosiologi Agama
Agama merupakan salah satu pengetahuan yang
universal. Pengetahuan agama banyak di mengerti dan di ketahui oleh manusia
karena agama erat hubungannya dengan kehidupan setiap manusia. Agamalah yang
banyak memperkenalkan konsep ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan
“kekuatan” gaib yang berada di luar diri manusia. Universalitas agama yang
menjadi pengetahuan umum terletak pada dua hal: pertama, konsep
ketuhanan; kedua, adanya kitab suci. Karena itu pengertian agama dalam
perspektif ilmu-ilmu sosial sangatlah luas. Dengan kata lain, spektrum yang
dimiliki oleh pengetahuan agama tidaklah sempit.[1]
Dengan mengikuti perspektif yang universal ini
yakni tentang adanya konsep Tuhan dan kitab suci dalam perspektif sosiologi
agama, agama itu berbentuk kepercayaan kepada adanya Tuhan dan kitab suci.
Maksudnya, setiap orang yang beragama pasti mengakui posisi tuhan meskipun arti
dan makna yang beragam. Setiap kepercayaan yang mempunyai dua konsep tersebut
dalam perspektif sosiologi agama sudah boleh di katakan agama. Ungkapan boleh
ini bukan dalam konteks kebenaran agama tertentu yang memang ada dalam
penegasan dari dalil-dalil langit seperti klaim di dalam Al-Qur’an. [2]
B. Posisi Pendidikan Islam Dalam Agama
Pendidikan islam yaitu suatu proses bimbingan
dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani dan akal peserta didik ke
arah terbentuknya pribadi muslim yang baik. Karena ia merupakan sebagai alat yang dapat di fungsikan untuk mengarahkan
pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia (sebagai makhluk pribadi dan sosial)
kepada titik optimal kemampuannya untuk
memperolehkesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Dalam
perkembangan pendidikan islam di dalam sejarahnya menunjukan perkembangan dalam
subsistem yang bersifat operasional dan teknis terutama tentang metode,
alat-alat dan bentuk kelembagaan adapun hal yang menjadi dasar dan tujuan islam
tetap dapat di pertahankan sesuai dengan ajaran islam dalam Al-Qur’an dan
As-Sunnah.[3]
Pendidikan islam menurut Zakiah Drajat
merupakan pendidikan yang lebih banyak ditunjukan kepada perbaikan sikap mental
yang terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan sendiri maupun orang
lain yang bersifat teoritis dan praktis.
Maka dari berbagai pengertian pendidikan islam
dapat kita simpulkan bahwa pendidikan islam adalah proses bimbingan dari
pendidik yang mengarahkan anak didiknya kepada perbaikan mental yang akan
terwujud dalam amal perbuatan dan terbentuknya pribadi muslim yang baik.[4]
Islam meletakan tanggung jawab utama
pendidikan di tangan para orang tua, proses pendidikan berlangsung sepanjang
hayat, dan arah pendidikan anak harus diorientasikan ke masa depan yang
berlainan dari zaman ke zaman yang di alami oleh orang tuanya. Hal ini paralel
dengan apa yang di tegakkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Nabi yang
mengungkapkan “Didiklah anak kalian sesuai dengan perkembangan zaman, sebab
mereka dilahirkan untuk suatu zaman yang berbeda dari zaman yang kalian alami”.
Pendidikan adalah karya bersama yang berlangsung dalam suatu pola kehidupan
insani tertentu. Pendidikan dilaksanakan bisa saja di rumah tangga, di
masyarakat dan atau di sekolah sebagai satuan pendidikan, ketiga satuan
pendidikan bukanlah berdiri sendiri, tetapi saling melengkapi (complementer).
Dengan demikian pendidikan nasional indonesia merupakan sistem sosial dan salah
satu sektor dalam keseluruhan kehidupan bangsa yang sedang membangun.[5]
Perlu diketahui bahwa pendidikan islam sangat
berhubungan erat dengan agama islam itu sendiri, lengkap dengan aqidah, syariat, dan sistem kehidupannya. Keduanya ibarat dua kendaraan
yang berjalan di atas dua jalur yang seimbang, baik dari segi tujuan maupun
rambu-rambunya yang di syariatkan bagi hamba Allah yang membekali diri dengan
takwa, ilmu, hidayah serta akhlak untuk menempuh perjalanan hidup.
Hubungan antara pendidikan islam dan agama
islam dapat digambarkan dalam pokok-pokok sebagai berikut:
a.
Agama islam menyerukan manusia agar beriman dan bertakwa. Pendidikan islam
berupaya menanamkan ketakwaan itu dan mengembangkannya agar bertambah terus
sejalan dengan pertambahan ilmu.
b.
Agama islam menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan menyeru manusia agar
berfikir tentang kerajaan Allah. Sementara dalam pendidikan islam di bangun
atas ilmu dan pengetahuan guna mengambangkan manusia, baik pengetahuan,
keterampilan, maupun arah tujuannya.
c.
Agama islam menekankan amalsaleh dan menetapkan bahwa iman selalu
diwujudkan dengan amal saleh tersebut. Sedangkan dalam pendidikan islam
menekankan pentingnya belajar. Islam memandang pendidikan sebagai proses yang
terkait dengan upaya mempersiapkan manusia untuk mampu memikul taklif sebagai
khalifah Allah di muka bumi. Untuk maksud tersebut, manusia di ciptakan lengkap
dengan potensinya berupa akal dan kemampuan belajar. Dalam tahap selanjutnya
Allah SWT mengutus para rosul setelah Adam as. Kepada manusia untuk membimbing
mereka dari kondisi yang serba tidak berperadaban menjadi berperadaban melalui
al-kitab, al-Hikmah, dan pendidikan.[6]
Diletakkannya perintah membaca
dalam ayat-ayat permulaan diturunkannya AlQur’an, membuktikan betapa peran
membaca begitu urgen dalam upaya persiapankekhalifahan manusia di muka bumi.
Dalam sunnah Rasulullah pun,
selalu memberikan komitmen dan perhatian besar terhadap pendidikan. Fakta yang
terbesar dapat dilihat dengan terangkatnya bangsa Arab kepada tingkat peradaban
yang lebih tinggi serta memperkenalkan sendi-sendi di bidang pendidikan yang
saat itu masih memprihatinkan. Situasi seperti itu dapat dilihat ketika tawanan
perang Badar, oleh Rasulullah diwajibkan untuk mengajarkan cara menulis kepada
anak-anak Madinah sebagai tebusan bagi pembebasan mereka. Tindakan Nabi ini
diperkuat dengan sabdanya: “Carilah ilmu
sejak dari ayunan sampai ke liang lahat”.
Pada sisi lain, persoalan
pendidikan merupakan faktor penentu bagi perkembangan umat. Ia menjadi
prioritas utama untuk dilaksanakan sebab sampai saat ini masyarakat muslim
sangat terbelakang di bidang pendidikan. Dengan demikian salah satu target yang
harus diusahakan semaksimal mungkin adalah revitalisasi pelaksanaan pendidikan
bagi umat Islam melalui cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai dan motif
ajaran Islam sehingga tidak salah arah dengan pelaksanaan pendidikan ala Barat.
Untuk menyikapinya diperlukan penyusunan sistem pendidikan yang berakar pada
nilai-nilai, prinsip-prinsip dan tujuan-tujuan Islam.
Penurunan moral pada generasi
muda, khususnya dalam konteks generasi muda di perkotaan, menggambarkan bahwa
sistem pendidikan sekuler tidak mencapai tingkat yang memuaskan pada pembinaan
moral generasi muda. Dari titik ini pula pada tingkat pendidikan formal daerah
perkotaaan merupakan basis ilmu tempat
anak didik mendapatkan pendidikan terutama pendidikan perguruan tinggi.
Sementara dalam kurikulum pendidikan umum yang diajarkan di sekolah-sekolah,
materi pendidikan lebih ditekankan pada penguasaan ilmu duniawi dengan tidak
begitu memperhatikan nilai pengajaran agama, kecuali sekolah yang berorientasi
keagamaan.
Oleh sebab itu, sebagian orang tua, pendidik, dan anggota
masyarakat Indonesia banyak mengeluhkan dan mewaspadai bahwa muatan pendidikan
agama tidak begitu mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah. Meskipun
secara umum, tujuan pemerintah Indonesia adalah untuk menciptakan pembangunan
seimbang antara unsur material dan unsur spiritual, tetapi tampaknya pemerintah
lebih memberikan perhatian yang besar terhadap tujuan yang bersifat materiil.
Implikasinya, ada usaha-usaha untuk mengembalikan
nilai-nilai tradisional terutama dalam mempertimbangkan kembali peranan
pendidikan tradisional Islam, yaitu pesantren, yang kaya dengan pendidikan
moral dan spiritual.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pendidikan islam yaitu suatu proses bimbingan
dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani dan akal peserta didik ke
arah terbentuknya pribadi muslim yang baik. Sedangkan posisi pendidikan islam
dalam agama menerangkan bahwa pendidikan islam sangatlah berpengaruh besar
terhadap kualitas diri yang ada di dalam seorang anak, seperti yang telah di
terangkan di atas bahwa pada sisi lain, persoalan pendidikan merupakan faktor
penentu bagi perkembangan umat. Ia menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan
sebab sampai saat ini masyarakat muslim sangat terbelakang di bidang
pendidikan. Dengan demikian salah satu target yang harus diusahakan semaksimal
mungkin adalah revitalisasi pelaksanaan pendidikan bagi umat Islam melalui
cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai dan motif ajaran Islam sehingga tidak
salah arah dengan pelaksanaan pendidikan ala Barat. Untuk menyikapinya
diperlukan penyusunan sistem pendidikan yang berakar pada nilai-nilai,
prinsip-prinsip dan tujuan-tujuan Islam.
B.
SARAN
Demikian makalah yang dapat penulis paparkan, tentunya dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kata-kata atau penyampaian yang kurang jelas ataupun dalam penyajiannya
yang kurang lengkap, pastinya makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kritik
dan saran sangatlah penulis harapkan untuk menjadikan pelajaran pada masa
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.H.Syaiful Sagala,M.Pd.2009.Administrasi Pendidikan Kontemporer,(Bandung :
Alfabeta).
Dr.H.Fatah
Syukur NC.,M.Ag.2012,Sejarah Pendidikan Islam,(Semarang: Pustaka Rizki
Putra).
Dr.Silfia
Hanani.S.Ag.,M.Si.2011. Menggali interaksi Sosiologi dan Agama,(Bandung:
humaniora).
http://rahmad-nur.blogspot.co.id/2012/09/posisi-pendidikan-islam-dalam.html di
akses pada Rabu 30 september 2015 pukul 10.48 WIB.
[1]Dr.Silfia Hanani.S.Ag.,M.Si,Menggali interaksi Sosiologi dan Agama,(Bandung:
humaniora,2011). hlm 27.
[2]Ibid.,hlm 28
[3]Dr.H.Fatah Syukur NC.,M.Ag,Sejarah Pendidikan Islam,(Semarang:
Pustaka Rizki Putra,2012). hlm 2.
[4]Ibid.,hlm 3
[6] http://rahmad-nur.blogspot.co.id/2012/09/posisi-pendidikan-islam-dalam.html di akses pada Rabu 30 september 2015 pukul 10.48 WIB.
0 komentar:
Post a Comment