run text

Selamat Datang Di Blog Kumpulan Berbagai Makalah Artikel, dan Cerita
 

Wednesday, February 3, 2016

Makalah Sosiologi Pendidikan Islam

0 komentar

MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM

Agama dalam perspektif sosiologi agamaPosisi pendidikan agama dalam agama


Untuk mendownload file PDF makalah ini silahkan (klik disini) atau masuk ke menu Download
jangan lupa untuk menampilkan referensi dari blog ini riyansaludi.blogspot.com 

BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah
Mengenai posisi pendidikan islam dalam agama belumlah dapat sepenuhnya kita pahami, bagaimana sesungguhnya posisi pendidikan islam dalam agama. Persoalan pendidikan merupakan persoalan yang tidak pernah berhenti di perbincangkan, karena pendidikan sangat erat hubungannya dengan persoalan manusia dalam rangka memberi makna dan arah normal kepada eksistensi dirinya, pendidikan juga bisa dikatakan suatu proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia dan berlangsung sepanjang hayat, yang di laksanakan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Kemudian agama yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan dan juga mengatur hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan diri sendiri. Dengan demikian terjadilah keserasian dan keseimbangan dalam hidup manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, jika hal tersebut dipahami, diyakini dan diamalkan oleh manusia indonesia dan menjadi dasar kepribadian, maka manusia Indonesia akan menjadi manusia yang insan kamil. Lalu bagaimana sesungguhnya kedudukan dari posisi pendidikan islam di dalam agama.
Maka dari itu selanjutnya dalam makalah ini akan di di kaji atau di bahas mengenai posisi pendidikan islam dalam agama.
B.     RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah di atas maka terdapat beberapa permasalahan yang timbul yaitu sebagai berikut :
1.      Bagaimana agama dalam perspektif sosiologi agama ?
2.      Bagaimana posisi pendidikan agama dalam agama ?

C.    TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Pendidikan Islam, selain itu juga memberikan suatu informasi yang berhubungan dengan pendidikan agama yaitu :
1.      Untuk mengetahui agama dalam perspektif sosiologi agama.
2.      Untuk mengetahui posisi pendidikan islam dalam agama.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Agama Dalam Perspektif Sosiologi Agama

Agama merupakan salah satu pengetahuan yang universal. Pengetahuan agama banyak di mengerti dan di ketahui oleh manusia karena agama erat hubungannya dengan kehidupan setiap manusia. Agamalah yang banyak memperkenalkan konsep ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan “kekuatan” gaib yang berada di luar diri manusia. Universalitas agama yang menjadi pengetahuan umum terletak pada dua hal: pertama, konsep ketuhanan; kedua, adanya kitab suci. Karena itu pengertian agama dalam perspektif ilmu-ilmu sosial sangatlah luas. Dengan kata lain, spektrum yang dimiliki oleh pengetahuan agama tidaklah sempit.[1]
Dengan mengikuti perspektif yang universal ini yakni tentang adanya konsep Tuhan dan kitab suci dalam perspektif sosiologi agama, agama itu berbentuk kepercayaan kepada adanya Tuhan dan kitab suci. Maksudnya, setiap orang yang beragama pasti mengakui posisi tuhan meskipun arti dan makna yang beragam. Setiap kepercayaan yang mempunyai dua konsep tersebut dalam perspektif sosiologi agama sudah boleh di katakan agama. Ungkapan boleh ini bukan dalam konteks kebenaran agama tertentu yang memang ada dalam penegasan dari dalil-dalil langit seperti klaim di dalam Al-Qur’an. [2]

B.       Posisi Pendidikan Islam Dalam Agama

Pendidikan islam yaitu suatu proses bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani dan akal peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik. Karena ia merupakan  sebagai alat yang dapat di fungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia (sebagai makhluk pribadi dan sosial) kepada titik optimal kemampuannya untuk  memperolehkesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Dalam perkembangan pendidikan islam di dalam sejarahnya menunjukan perkembangan dalam subsistem yang bersifat operasional dan teknis terutama tentang metode, alat-alat dan bentuk kelembagaan adapun hal yang menjadi dasar dan tujuan islam tetap dapat di pertahankan sesuai dengan ajaran islam dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.[3]
Pendidikan islam menurut Zakiah Drajat merupakan pendidikan yang lebih banyak ditunjukan kepada perbaikan sikap mental yang terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan sendiri maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis.
Maka dari berbagai pengertian pendidikan islam dapat kita simpulkan bahwa pendidikan islam adalah proses bimbingan dari pendidik yang mengarahkan anak didiknya kepada perbaikan mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan dan terbentuknya pribadi muslim yang baik.[4]
Islam meletakan tanggung jawab utama pendidikan di tangan para orang tua, proses pendidikan berlangsung sepanjang hayat, dan arah pendidikan anak harus diorientasikan ke masa depan yang berlainan dari zaman ke zaman yang di alami oleh orang tuanya. Hal ini paralel dengan apa yang di tegakkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Nabi yang mengungkapkan “Didiklah anak kalian sesuai dengan perkembangan zaman, sebab mereka dilahirkan untuk suatu zaman yang berbeda dari zaman yang kalian alami”. Pendidikan adalah karya bersama yang berlangsung dalam suatu pola kehidupan insani tertentu. Pendidikan dilaksanakan bisa saja di rumah tangga, di masyarakat dan atau di sekolah sebagai satuan pendidikan, ketiga satuan pendidikan bukanlah berdiri sendiri, tetapi saling melengkapi (complementer). Dengan demikian pendidikan nasional indonesia merupakan sistem sosial dan salah satu sektor dalam keseluruhan kehidupan bangsa yang sedang membangun.[5]
Perlu diketahui bahwa pendidikan islam sangat berhubungan erat dengan agama islam itu sendiri, lengkap dengan aqidah, syariat, dan sistem kehidupannya. Keduanya ibarat dua kendaraan yang berjalan di atas dua jalur yang seimbang, baik dari segi tujuan maupun rambu-rambunya yang di syariatkan bagi hamba Allah yang membekali diri dengan takwa, ilmu, hidayah serta akhlak untuk menempuh perjalanan hidup.
Hubungan antara pendidikan islam dan agama islam dapat digambarkan dalam pokok-pokok sebagai berikut:
a.       Agama islam menyerukan manusia agar beriman dan bertakwa. Pendidikan islam berupaya menanamkan ketakwaan itu dan mengembangkannya agar bertambah terus sejalan dengan pertambahan ilmu.
b.      Agama islam menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan menyeru manusia agar berfikir tentang kerajaan Allah. Sementara dalam pendidikan islam di bangun atas ilmu dan pengetahuan guna mengambangkan manusia, baik pengetahuan, keterampilan, maupun arah tujuannya.
c.       Agama islam menekankan amalsaleh dan menetapkan bahwa iman selalu diwujudkan dengan amal saleh tersebut. Sedangkan dalam pendidikan islam menekankan pentingnya belajar. Islam memandang pendidikan sebagai proses yang terkait dengan upaya mempersiapkan manusia untuk mampu memikul taklif sebagai khalifah Allah di muka bumi. Untuk maksud tersebut, manusia di ciptakan lengkap dengan potensinya berupa akal dan kemampuan belajar. Dalam tahap selanjutnya Allah SWT mengutus para rosul setelah Adam as. Kepada manusia untuk membimbing mereka dari kondisi yang serba tidak berperadaban menjadi berperadaban melalui al-kitab, al-Hikmah, dan pendidikan.[6]
       Diletakkannya perintah membaca dalam ayat-ayat permulaan diturunkannya AlQur’an, membuktikan betapa peran membaca begitu urgen dalam upaya persiapankekhalifahan manusia di muka bumi.
       Dalam sunnah Rasulullah pun, selalu memberikan komitmen dan perhatian besar terhadap pendidikan. Fakta yang terbesar dapat dilihat dengan terangkatnya bangsa Arab kepada tingkat peradaban yang lebih tinggi serta memperkenalkan sendi-sendi di bidang pendidikan yang saat itu masih memprihatinkan. Situasi seperti itu dapat dilihat ketika tawanan perang Badar, oleh Rasulullah diwajibkan untuk mengajarkan cara menulis kepada anak-anak Madinah sebagai tebusan bagi pembebasan mereka. Tindakan Nabi ini diperkuat dengan sabdanya:  “Carilah ilmu sejak dari ayunan sampai ke liang lahat”.
       Pada sisi lain, persoalan pendidikan merupakan faktor penentu bagi perkembangan umat. Ia menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan sebab sampai saat ini masyarakat muslim sangat terbelakang di bidang pendidikan. Dengan demikian salah satu target yang harus diusahakan semaksimal mungkin adalah revitalisasi pelaksanaan pendidikan bagi umat Islam melalui cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai dan motif ajaran Islam sehingga tidak salah arah dengan pelaksanaan pendidikan ala Barat. Untuk menyikapinya diperlukan penyusunan sistem pendidikan yang berakar pada nilai-nilai, prinsip-prinsip dan tujuan-tujuan Islam.
       Penurunan moral pada generasi muda, khususnya dalam konteks generasi muda di perkotaan, menggambarkan bahwa sistem pendidikan sekuler tidak mencapai tingkat yang memuaskan pada pembinaan moral generasi muda. Dari titik ini pula pada tingkat pendidikan formal daerah perkotaaan merupakan basis ilmu tempat  anak didik mendapatkan pendidikan terutama pendidikan perguruan tinggi. Sementara dalam kurikulum pendidikan umum yang diajarkan di sekolah-sekolah, materi pendidikan lebih ditekankan pada penguasaan ilmu duniawi dengan tidak begitu memperhatikan nilai pengajaran agama, kecuali sekolah yang berorientasi keagamaan.
Oleh sebab itu, sebagian orang tua, pendidik, dan anggota masyarakat Indonesia banyak mengeluhkan dan mewaspadai bahwa muatan pendidikan agama tidak begitu mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah. Meskipun secara umum, tujuan pemerintah Indonesia adalah untuk menciptakan pembangunan seimbang antara unsur material dan unsur spiritual, tetapi tampaknya pemerintah lebih memberikan perhatian yang besar terhadap tujuan yang bersifat materiil. Implikasinya, ada usaha-usaha  untuk mengembalikan nilai-nilai tradisional terutama dalam mempertimbangkan kembali peranan pendidikan tradisional Islam, yaitu pesantren, yang kaya dengan pendidikan moral dan spiritual.

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Pendidikan islam yaitu suatu proses bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani dan akal peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik. Sedangkan posisi pendidikan islam dalam agama menerangkan bahwa pendidikan islam sangatlah berpengaruh besar terhadap kualitas diri yang ada di dalam seorang anak, seperti yang telah di terangkan di atas bahwa pada sisi lain, persoalan pendidikan merupakan faktor penentu bagi perkembangan umat. Ia menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan sebab sampai saat ini masyarakat muslim sangat terbelakang di bidang pendidikan. Dengan demikian salah satu target yang harus diusahakan semaksimal mungkin adalah revitalisasi pelaksanaan pendidikan bagi umat Islam melalui cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai dan motif ajaran Islam sehingga tidak salah arah dengan pelaksanaan pendidikan ala Barat. Untuk menyikapinya diperlukan penyusunan sistem pendidikan yang berakar pada nilai-nilai, prinsip-prinsip dan tujuan-tujuan Islam.


B.     SARAN
Demikian makalah yang dapat penulis paparkan, tentunya dalam penyusunan makalah ini masih banyak kata-kata atau penyampaian yang kurang jelas ataupun dalam penyajiannya yang kurang lengkap, pastinya makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran sangatlah penulis harapkan untuk menjadikan pelajaran pada masa mendatang.














DAFTAR PUSTAKA
Dr.H.Syaiful Sagala,M.Pd.2009.Administrasi Pendidikan Kontemporer,(Bandung : Alfabeta).
Dr.H.Fatah Syukur NC.,M.Ag.2012,Sejarah Pendidikan Islam,(Semarang: Pustaka Rizki Putra).
Dr.Silfia Hanani.S.Ag.,M.Si.2011. Menggali interaksi Sosiologi dan Agama,(Bandung: humaniora).
http://rahmad-nur.blogspot.co.id/2012/09/posisi-pendidikan-islam-dalam.html di akses pada Rabu 30 september 2015 pukul 10.48 WIB.



[1]Dr.Silfia Hanani.S.Ag.,M.Si,Menggali interaksi Sosiologi dan Agama,(Bandung: humaniora,2011). hlm 27.

[2]Ibid.,hlm 28
[3]Dr.H.Fatah Syukur NC.,M.Ag,Sejarah Pendidikan Islam,(Semarang: Pustaka Rizki Putra,2012). hlm 2.

[4]Ibid.,hlm 3
[5]Dr.H.Syaiful Sagala,M.Pd.,Administrasi Pendidikan Kontemporer,(Bandung : Alfabeta,2009). hlm 11.

[6] http://rahmad-nur.blogspot.co.id/2012/09/posisi-pendidikan-islam-dalam.html di akses pada Rabu 30 september 2015 pukul 10.48 WIB.

0 komentar:

Post a Comment