Islam Sebagai Ad-Din
ISLAM SEBAGAI AD-DIN
Makna Islam
Makna
ISLAM dari segi bahasa.
Al-Islam berasal dari akar kata salima. Dari kata salama muncul:
- Aslam : Artinya adalah menundukkan atau
menghadapkan wajah. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat An Nisa ayat
125:
”Dan
siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan
dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan
dia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi
kesayangan-Nya”.
Allah
ingin memberikan pemahaman bahwa orang yang terbaik dalam ketundukannya kepada
Allah iaitu orang yang menundukan wajahnya yang bererti seluruh jiwa dan
raganya merupakan cerminan dari ketundukan kepada Allah. Rahsia kata wajah
dalam al-Quran ialah:
a. Dari segi bahasa wajh (muka) adalah anggota tubuh yang paling mulia.
a. Dari segi bahasa wajh (muka) adalah anggota tubuh yang paling mulia.
b. Kata wajh ada hubungannya dengan kata iftijah (arah /
orientasi), ertinya seorang muslim orientasinya hanya kepada Allah.
2. Sallama : Artinya menyerahkan diri, jadi orang yang beragama Islam (muslim) adalah orang yang sacara total menyerahkan dirinya hanya kepada Allah saja dan hal tersebut adalah konsekuensi logis akan keimanan dan ke-Islaman seorang muslim. Sesuai firman Allah dalam Al-Quran surat An Nisa ayat 65 :
” Maka
demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan
kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak
merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan
mereka menerima sepenuhnya”.
3. Salaama : Artinya kesejahterahan atau
keselamatan, jadi orang yang mengikuti ajaran Islam adalah orang yang selamat
baik dunia maupun akhirat. Keselamatan tersebut adalah menurut Allah iaitu
keselamatan dalam erti yang sebenarnya, sebagaimana firman Allah pada surat Al-
An’am ayat 54:
” Apabila
orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami datang kepadamu, maka katakanlah
“Salamun ‘alaikum” , Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih
sayang, (iaitu) bahawasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu
lantaran kejahilan, kemudian bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan
perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Keselamatan
dan kesejahterahan dalam Islam bukan hanya diperuntukan kaum muslimin
saja tetapi juga untuk umat manusia yang lainnya bahkan flora dan faunapun
merasa aman. Contoh dalam suasana peperangan, pemimpin pasukan muslim ketika
melepas pasukannya memberikan wasiat agar tidak membunuh orang-orang tua,
wanita-wanita yang tidak ikut berperang dan anak-anak kecil serta tidak boleh
merosak tempat-tempat ibadah juga tidak boleh menebang pohon-pohonan.
Sebaliknya jika manusia tidak mengamalkan Islam baik yang muslim atau bukan
maka manusia dan makhluk lainnya terancam keselamatannya.
4. Siliim : Artinya kedamaian, jadi Islam
mengajak umat manusia ke kehidupan yang penuh kedamaian. Allah berfirman dalam
surat Al Baqorah ayat 208:
” Hai
orang-orang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara menyeluruh dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan adalah musuh
yang nyata bagimu “.
Tiada
kedamaian yang hakiki kecuali dalam Islam, perdamaian yang tidak berangkat dari
ajaran Islam adalah palsu. Oleh kerana itu orang banyak tertipu dengan
slogan-slogan perdamaian yang disampaikan oleh orang-orang yang tidak islami.
Dengan begitu ketika manusia tidak mengikuti ajaran Islam bererti dia tidak
menikmati kedamaian baik dunia maupun akhirat.
Allah
berfirman dalam hadist kudsi ” telah Ku ciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan
hanif”. Hanif ialah kecenderungan kepada kebenaran dan jauh kepada kebatilan.
Tetapi mengapa manusia banyak melakukan kemaksiatan-kemaksiatan dan jauh dari
Allah, ini kerana peranan syaitan dengan langkah-langkahnya membuat manusia
jauh dari Allah. Sesuai dengan firman Allah surat Al Baqorah ayat 208 di atas
yang bermakna bagi 0rang-orang yang beriman tidak menyeluruh masuk ke dalam
Islam bererti dalam perangkap syaitan dan syaitan adalah musuh manusia yang
jelas.
5. Sullam
: Artinya adalah tangga. Tangga bermakna
bertahap, ini menggambarkan kepada manusia bahwa ajaran Islam memperhatikan apa
yang disebut tadarruj (tahapan). Dicontohkan ketika Allah mengharamkan Khomer
(minuman keras). Pada saat Islam turun di Mekkah perikehidupan manusianya penuh
jahiliyah (kebodohan) dan kebiasaan minum Khomerkhomer walaupun
sudah Islam. Setelah 13 tahun Rasulullah berdakwah, barulah turun ayat yang
mengharamkan khomer dan pada saat itu banyak jalan-jalan di Madinah
menjadi sungai khomer. atau arak sudah menjadi tradisi sedangkan arak
tersebut adalah minuman yang merosak akal tetapi Al-Quran tidak langsung
mengharamkan sejak awal. Banyak para sahabat nabi ketika itu termasuk Umar bin
Khattab r.a suka meminum
Dalam
penciptaan bumi Allah melakukannya secara bertahap iaitu dalam 6 masa walaupun
sebenarnya Allah hanya sekali saja dapat menciptakan bumi. Hal ini memberikan
pelajaran bahwa munculnya sesuatu membutuhkan proses. Begitu pula didalam
da’wah Islam yang merupakan kewajiban seorang muslim yang harus disampaikan
kepada seluruh manusia yang prosesnya harus tadarruj.
Dengan
begitu orang yang memeluk agama Islam adalah orang yang menaiki tangga menuju
ketinggian martabat manusia yang akan mendapatkan kedudukan di hadapan Allah
yang sangat tinggi. Ketinggian martabat Islam terletak sejauh mana seorang
muslim komitmen terhadap Islam.
Makna Islam Secara Istilah
1.
Al-Wahyu Illahi
( Wahyu Allah) : Secara istilah Al-Islam ialah suatu ajaran di mana
manusia harus tunduk pada wahyu-wahyu Allah yang diturunkan melalui
nabi-nabinya terutama Rasulullah saw. Al-Quran adalah wahyu Allah yang
diturunkan melalui nabi Muhammad saw jadi Islam adalah Al-Quran dan Al-Quran
adalah petunjuk Allah, sesuai dengan firman-Nya: ” Sungguh Al-Quran ini
memberikan petunjuk yang lurus”. Dengan kata lain Islam itu apa yang di firman
Allah dan disabdakan oleh Rasulullah saw.
2.
Islam Dinnul Anbiya (Islam agama para nabi dan mursalin) : Islam merupakan agama
para nabi mulai dari nabi Adam As sampai nabi yang terakhir iaitu Nabi Muhammad
saw. Sebagaimana yang dikisahkan dalam Al-Quran, Nabi Nuh As bersabda ” Dan aku
diperintahkan menjadi orang-orang Islam “. Juga Nabi Ibrahim As bersabda
“Jadikanlah Ya Allah orang-orang yang beragama Islam, aku dan anakku (Ismail
As)”.
3.
Islam Minhajul Hayat ( Islam pedoman kehidupan ) : Al minhaj wal manhaj at
thoriqul
wadih
artinya minhaj (pedoman /
sistem) atau manhaj adalah jalan yang jelas. Islam adalah pedoman dalam
seluruh aspek kehidupan politik, sosial dan budaya meliputi dimensi ruang
dan waktu. Islam merupakan ajaran yang universal.
Bedanya Islam yang dibawa Nabi Muhammad
SAW dengan risalah yang dibawa rasul lainnya ialah bahwa Islam yang dibawa nabi
yang terdahulu bersifat lokal hanya untuk kaumnya saja tetapi Islam yang
diturunkan melalui nabi Muhammad saw untuk seluruh manusia rahmatan
lil’alamin (rahmat semesta alam), kerana itu hukum Islam berlaku untuk
semua baik muslim maupun non muslim.
Jika suatu
negara menerapkan hukum Islam maka hukum yang berlaku bukan hanya untuk kaum
muslim saja atau non muslim saja melainkan untuk seluruhnya sebagaimana yang
dicontohkan pada masa Rasulullah dan para sahabatnya, inilah keadilan
Islam
4.
Ahkamullah fi kitabihi wa sunnatu rasulihi ( hukum Allah yang ada dalam
Al-Quran dan As Sunnah) : Islam itu adalah hukum-hukum Allah yang terkandung
dalam Al-Quran dan Al Hadist. Al hadist (Sunnah Rasul) unrtuk menjelaskan
ayat-ayat Al-Quran agar manusia lebih memahami. Dan Al-Quran adalah kitab yang
tranfaran yang dapat dibaca oleh setiap manusia, ini bukti bahwa seorang muslim
bercermin pada pribadi Rasulullah.
5.
Al-Sirath al-Mustaqim (Jalan yang lurus) : Islam adalah
jalan yang lurus. Seorang muslim ialah orang yang jalannya lurus, sebagaimana
yang terdapat dalam surat Al Fatihah ” Tunjukilah kami jalan yang lurus”.
6. Salaamt al-dunia wal
akhirat (selamat dunia dan akhirat) : Islam adalah
keselamatan dunia dan akhirat. Dicontohkan pada zaman kehidupan Rasul bersama
para sahabatnya dapat disebut juga zaman kebersihan jiwa. Dikisahkan dengan
seorang wanita Al Ghomidiah yang telah berzina, dan dilaporkannya
perbuatan tercela tersebut kepada Rasulullah saw agar dia dihukum. Tetapi tidak
langsung memberlakukan hukum rajam kerana teryata wanita itu dalam
keadaan hamil, Rasulullah memerintahkannya agar pulang dan kembali lagi setelah
melahirkan. Setelah melahirkan wanita itu datang kembali menemui Rasulullah
agar segera dihukum, tetapi wanita tersebut diperintahkan pulang agar menyusui
bayinya sampai cukup besar. Beberapa lama kemudian setelah 2 tahun menyusui
bayinya wanita tersebut datang kepada Rasulullah, barulah Rasulullah memberlakukan
hukum rajam kepada waniti Al Ghomidiah tersebut. Kisah tersebut menunjukan
bahwa wanita itu lebih takut azab Allah yang lebih dasyat daripada siksa dunia.
Keselamatan dunia dan akhirat yang benar adalah menurut Allah dan
Rasul-Nya. Ketika mengajak umat manusia untuk memeluk Islam bererti mengajak
kepada keselamatan dunia dan akhirat.
Jihad adalah
suatu keselamatan kerana kalau tidak berjihad, yang terjadi adalah kezaliman.
Jika kezaliman berkuasa maka tidak akan menjamin adanya keselamatan dan jihad diwajibkan
oleh Allah kerana adanya kezaliman.Surat Al Hajj ayat 39 menjelaskan ” Telah
diizinkan ( berperang) bagi orang-orang yang diperangi, kerana sesungguhnya
mereka dianiaya. Dan
sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu “. Abu Bakar
r.a. berwasiat “Jika suatu kaum meninggalkan jihad maka kaum tersebut
akan dihinakan”.
Definisi Islam.
1. Diinul haq ( Agama yang benar ) : Kebenaran
yang hakiki hanya datang dari Allah. Sesuai firman Allah pada surat Al Maaidah
ayat 104, ” Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah mengikuti apa yang
diturunkan Allah dan Rasul”. Mereka menjawab: “Cukuplah untuk kami apa yang
kami dapati dari bapak-bapak kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka akan
mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak
mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?”
Islam
adalah agama yang haq (benar) maka apapun yang bertentangan dengan Islam
adalah bathil. Seperti yang dijelaskan dalam Ai Qur’an Surat Yunus ayat 32 “….
maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. …”
2. Diinullah ( Agama Allah ) : Islam disebut Dinnullah
ajaran Islam berasal dari Allah. Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al Imran
ayat 19: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. …”
3. Diinul Islam : Kehidupan muslim harus tunduk
kepada Islam. Ad din ertinya ketundukan, ketundukan atau ketaatan
seorang muslim terhadap Allah dan Rasul-Nya hukumyan adalah mutlak.
Pemahaman
Islam sesuai yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya adalah Islam yang Ya’lu
wala yu’la alaihi (Islam adalh tinggi dan tiada yang
menandinginya). Ketinggian umat Islam berbanding lurus dengan ketinggian Islam.
Jika umat Islam berkomitmen terhadap Islam maka menjadi umat yang tinggi dan
berwibawa, tetapi jika umat Islam meninggalkan Islam maka umat itu akan
dihinakan.
Makna Ad-Din
Din yang kita terjemahkan sebagai agama
mempunyai tiga makna dari sudut bahasa arab. Dan ia berasal dari kalimah dana.
Pertama: Ia membawa erti memilki dan mentadbir. Maka Din di sini
berbentuk mentadbir dan berpolitik. Ia disebut dalam bentuk fiel danahu.
Kedua : Apabila kita menggunakan dalam bentuk dana lahu, maka
ia bererti taat kepadanya. Maka ia berbentuk ketaatan dan ibadat.
Ketiga: Sekiranya kita menggunakan dalam bentuk dana bissyaik,
maka ia bererti menjadikan ia sebagai agama dan mazhab.
Daripada apa
yang kita faham daripada perbahasan bahasa, Din ini mempunyai pelbagai makna
yang memungkinkan kita memahami erti Din di dalam Islam. Ia mempunyai hubungan
yang kuat dengan politik. Di mana kalau kita melihat kepada pengertian pertama,
maka ia meyokong pendapat yang kita katakan.
Din tidak lari
daripada makna kepatuhan yang ilzam(luzumulinqiyad), iaitu pada pengunaan
pertama ia bererti mengilzam dan mewajipkan kepatuhan (taat), pada penggunaan
kedua ialah beriltizam dengan kepatuhan, merujuk kepada hamba dan penggunaan
yang ketiga ia bererti mabda atau sistem yang perlu diiltizam (dipatuhi).
Di sini kita
dapat melihat kekayaan bahasa arab di mana satu kalimah mempunyai pelbagai makna
atau di dalam bahasa istilah dipanggil isytirak atau musytarak.
Ad Din di sini
bererti adalah satu cara hidup. Ia adalah suatu sistem yang mencakup
peraturan-peraturan yang menyeluruh, serta merupakan “undang-undang” yang
lengkap dalam semua urusan hidup manusia untuk kita terima dan mengamalkannya
secara total.
Kesimpulannya,
Islam tidak hanya sekedar agama, tapi juga suatu cara hidup, suatu sistem,
pedoman hidup, dan juga peraturan-peraturan yang menyeluruh. Islam adalah Ad
Din yang telah diwahyukan Allah kepada Rasulullah SAW sebagai rahmat bagi
seluruh semesta alam. Ia adalah Ad Din yang berintikan kepada dua hal, iaitu
iman dan amal. Iman merupakan aqidah atau pokok, dan di atasnya berdiri
syariat Islam.
Aqidah sendiri
berasal dari istilah عقيدة, iaitu pecahan dari perkataan ‘aqad عقد, yang umumnya
bererti ikatan atau simpulan. Biasanya ikatan atau simpulan ini berlaku pada
benda seputar tali dan hal yang seumpama.Tetapi perkataan ini juga digunakan
pada suatu yang ma’nawi, seperti perjanjian dan yang seumpamanya. Dari ikatan
atau simpulan ma’nawi ini lahirlah perkataan aqidah, iaitu ikatan atau simpulan
ma’nawi secara khusus dalam hal kepercayaan. Berpadukan kepada asal perkataan
tadi maka perkataan aqidah boleh dipahami sebagai kepercayaan yang terikat erat
dan tersimpul kuat dalam jiwa sehingga tidak mungkin akan tercerai atau terurai
(Pengantar Aqidah: Dr. Muhammad Sulaiman Hj. Yasin: hal 207).
Seorang ulama
Mesir (Asy Syahid Hasan Al Bana, alm.) mengatakan tentang istilah Aqa’id (masih
satu kata dasar dengan “aqidah”). Aqa’id adalah perkara-perkara yang hati Anda
membenarkannya, jiwa Anda menjadi tenteram kerananya, dan ia menjadikan rasa
yakin pada diri Anda tanpa tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
Baru saja kita
mengenal sepintas istilah aqidah. Sekarang mengenai syariat Islam. Syariat
bererti cara-cara beribadah, asas-asas kehidupan bermasyarakat, undang-undang
yang mengatur hubungan antar manusia sebagai hamba Allah, berkenaan dengan
muamalah dan hukum-hukum jenayah, serta mengenai halal dan haram.
Agar lebih
memahaminya, kita pelajari hal berikut ini. Setiap Rasul yang diutus Allah
membawa Ad Din yang satu, iaitu Ad Din yang menyeru manusia untuk meng-Esa-kan
Allah. Membawa “agama” tauhid, yang tidak mengakui adanya tuhan-tuhan melainkan
hanya Allah semata. Dalam kerangka hal tersebut, mereka (kaum setiap Rasul)
membentuk peraturan-peraturan yang dibawa oleh Rasul pada zamannya.
Peraturan-peraturan inilah yang dinamakan syariat. Jadi, walaupun Ad din yang
dibawa oleh setiap rasul itu sama (tauhid, meng-Esa-kan Allah), namun syariat
mereka berbeza-beza dalam hal-hal tertentu.
Allah
berfirman:
“Untuk
tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang…” (QS Al Maidah : 48)
Dan dengan
diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai nabi penutup, maka syariat Islam telah
menutup seluruh syariat nabi-nabi sebelumnya dan menempatkannya sebagai syariat
terakhir yang sempurna. Tidak ada lagi syariat selain Syariat Islam. Di
dalamnya tidak terdapat perbezaan tatacara beribadah, asas-asas kehidupan dan
undang-undang yang berlaku bagi manusia dan seluruh alam hingga akhir kiamat.
Islam
Sebagai Ad Din
Islam
adalah satu-satunya agama yang benar dan diakui Allah .Firman Allah
“Sesungguhnya
agama yang benar dan diredhai Allah ialah agama Islam .” (Ali Imran : 19)
Islam
adalah saru cara hidup yang sempurna , yang dicipta sendiri oleh Allah dan juga
merupakan nikmat Allah kepada kita . Firman Allah
“Pada hari
ini telah Aku sempurnakan bagi kamu agama kamu dan telah Aku cukupkan nikmatKu
kepadamu juga aku redha Islam menjadi agama untuk kamu .” (Al Maidah : 03)
Oleh
kerana hanya Islam sahaja satu – satunya agama ( cara hidup ) yang benar dan
sempurna , maka Allah memerintahkan kita menerima Islam seluruhnya . Firman
Allah bermaksud ;
“Wahai
orang – orang yang beriman ! Masuklah kamu ke dalam agama Islam dengan mematuhi
segala hukum – hukum dan janganlah kamu menurut jejak langkah syaitan .
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh kamu yang terang nyata .” (Al Baqarah :
208)
Oleh
kerana hanya Islam sahaja satu-satunya agama ( cara hidup ) di sisi Allah, maka
Allah melarang kita mencari cara hidup selain daripada Islam . Firman Allah
“Sesiapa
yang mencari agama selain agama Islam , maka tidak akan diterima daripadanya
dan pada hari akhirat kelak ia termasuk ke dalam golongan orang – orang yang
rugi .” (Ali Imran : 85)
Keunikan Islam Sebagai Al-Din
Islam
adalah cara hidup ciptaan Allah yang mempunyai berbagai – bagai keistimewaan. Diantaranya ialah :
(1) Islam adalah cara hidup manusia yang didatangkan daripada Allah ,
(2) Islam
ialah cara hidup yang menyulurh mengatur semua bahagian daripada kehidupan
manusia ,
(3) Nilai – nilai hidup Islam adalah tetap dan tidak dapat dipermain – mainkan ,
(4) Islam ialah sistem hidup untuk semua manusia , bukan untuk golongan atau bangsa
tertentu ,
(5) Islam ialah cara hidup yang mempunyai keserasian dan persefahaman antara cita –
cita dan kenyataan ,
(6) Islam menekankan hubungan dengan Allah ( hablum minanallah ) dan hubungan sesama
manusia ( hablum minan nas ).
0 komentar:
Post a Comment