DALIL MENGENAI PERTEMANAN. Dan Tafsir
Pada zaman yang serba modern pada abad 21 ini banyak sekali anak
muda khususnya yang sering mengeluhkan mengenai pertemanan mereka, sulit untuk
mendapatkan teman yang baik yang benar-benar bisa di percaya, ya begitulah
keadaan yang sering terjadi pada mereka, ya termasuk penulis sendiri pernah
mengalami hal tersebut, padahal menenai pertemanan dalam Al Quran sudah di
jelaskan pada firman Allah berikut;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِّن دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ ۚ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْقِلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya”. (QS. AaL Imran:118)
Berikut tafsirnya,
(Hai orang-orang yang beriman!
Janganlah kamu ambil sebagai orang-orang kepercayaan) maksudnya sebagai teman-teman akrab
tempat kamu membukakan rahasia kamu (orang-orang yang di luar kalanganmu) maksudnya orang lain, misalnya orang
Yahudi, Nasrani dan munafik (tidak
henti-hentinya mereka menimbulkan kesusahan bagimu) khabaala dijadikan manshub karena
dihilangkannya huruf khafadh dan arti kalimat ialah mereka tidak putus-putusnya
hendak membinasakan kamu (mereka ingin) atau mencita-citakan (supaya kamu menderita) artinya berada dalam puncak kesusahan.
(Telahnyata) tampak (kebencian) permusuhan terhadapmu (dari mulut-mulut mereka) dengan menjelekkan kamu dan
membukakan rahasia kamu kepada orang-orang musyrik (dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka) berupa permusuhan (lebih besar lagi. Sungguh telah Kami jelaskan kepada kamu
tanda-tanda) permusuhan mereka itu (jika kamu memikirkan)nya. Maka janganlah kamu ambil
mereka itu sebagai orang-orang kepercayaan.
Sudah jelas di sebutkan di atas bahwasanya ketika kita akan
berteman dengan seseorang jangan sepenuhnya percaya kepadanya, apalagi ketika
mereka yang belum begitu kita kenal apalagi yang memiliki perbedaan kepercayaan
yang jelas akan membawa kemudharatan, maka hendaknya jangan di ambil mereka itu
menjadi orang-orang kepercayaan, dan hendaknya teman yang demikian itu lebih
baik di tinggalkan saja.
Bukan bermaksud untuk memilh milih teman, akan tetapi jika teman
yang sama sekali tidak mambawa kepada kebaikan kita boleh saja untuk tidak
terlalu mendekatinya.
Kemudian dalam Al quran surat AL Imran:119 Allah berfirman;
هَا أَنتُمْ أُولَاءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلَا يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ بِالْكِتَابِ كُلِّهِ وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا عَضُّوا عَلَيْكُمُ الْأَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ ۚ قُلْ مُوتُوا بِغَيْظِكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
“Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata "Kami beriman", dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu". Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.” (QS. AL Imran:119)
Berikut tafsirnya:
(Begitulah) sebagai peringatan (kamu) hai (orang-orang) yang beriman (kalian mencintai mereka) karena akrabnya
persaudaraannya dengan kamu (tetapi mereka tidak mencintai kamu) karena
perbedaan agamamu dengan agama mereka (dan kamu beriman kepada
kitab-kitab kesemuanya) artinya kepada
semua kitab, tetapi mereka tidak beriman kepada Kitabmu. (Jika mereka menjumpai
kamu, mereka berkata, "Kami beriman," dan apabila
mereka telah berada dalam kalangan mereka sendiri, mereka menggigit ujung-ujung
jari mereka disebabkan teramat marah kepadamu) melihat kerukunan kamu.
Kemarahan diibaratkan dengan menggigit ujung-ujung jari, walaupun tidak
sebenarnya terjadi. (Katakanlah, "Matilah kamu dengan
kemarahanmu itu!") artinya tetaplah dalam keadaan demikian
sampai kamu mati, karena tidak akan pernah kamu melihat hal-hal yang akan
menyenangkan hatimu!(Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang
terdapat di dalam dada) maksudnya
segala isi hati termasuk apa yang mereka sembunyikan.
Demikian semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment