Berikut ada beberapa cara untuk mengatasi kemarahan pada diri sendiri.
Semua emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak, rencana seketika untuk mengatasi masalah yang tengan di tanamkan secara berangsur-angsur oleh evolusi. Akar kata emosi adalah movere, kata kerja bahasa latin yang berarti “menggerakan, bergerak”, ditambah awalan “e-“ untuk memberi arti “bergerak jauh” menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal yang mutlak dalam emosi. Bahwasanya emosi memancing tindakan, tampak jelas bila kita mengamati binatang atau anak-anak ; hanya pada orang dewasa yang “beradab” kita begitu sering menemukan perkecualian besar dalam dunia makhluk hidup, emosi-akar dorongan untuk bertindak terpisah dari reaksi-reaksi yang tampak di mata.
Oxford English dictionary mendefinisikan emosi sebagai”setiap kegiatan
atau pergelokan pikiran, perasaan, napsu; setiap keadaan mental yang hebat atau
meluap-luap”. Jadi emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran
khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan
untuk bertindak. Ada ratusan emosi, bersama dengan campuran variasi, mutasi dan
nuansanya. Sungguh terdapat lebih banyak penghalusan emosi daripada kata yang
kita miliki untuk itu.
Para peneliti terus berdebat tentang emosi
mana yang benar-benar dapat di anggap sebagai emosi primer-biru, merah, dan
kuningnya setiap campuran perasaan- atau bahkan mempertanyakan apakah memang
ada emosi primer semacam itu. Sejumlah teoretikus mengelompokan emosi dalam
golongan-golonga besar, meskipun tidak semua sepakat tentang golongan itu.
Beberapa anggota golongan tersebut adalah :
- Amarah : beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, dan barangkali yang paling hebat, tindak kekerasan dan kebencian patologis.
- Kesedihan: pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa dan kalau menjadi patologis, depresi berat.
- Rasa takut : cemas, takut, gugup, khawatir, was-was perasaan takut sekali, waspada, sedih, tidak tenang, ngeri, takut sekali, kecut; sebagai patologi, fobia dan panic.
- Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, ringan, senang, terhibur, bangga, menikmati indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan luar biasa, senang sekali, dan batas ujungnya, mania.
- Cinta : penerimaan , persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih.
- Terkejut : terkejut, terkesiap, takjub, terpana.
- Jengkel : hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah.
- Malu : rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal.
Hina, aib, dan hati hancur lebur.
“Gelombang” amarah
Dari kesimpulan Dolf Zillmann seorang ahli psikologi
dari University of Alabama yang dalam serangkaian panjang melakukan percobaan-percobaan
yang cermat, telah mengukur kemarahan serta anatomi amarah dengan teliti. Zillmann
menemukan bahwa pemicu amarah yang
universal adalah perasaan terancam bahaya. Ancaman tersebut dapat dipicu bukan
saja olleh ancaman fisik langsung melainkan, sebagaimana lebih sering terjadi,
juga ancaman simbolik terhadap harga diri ataupun martabat: diperlakukan tidak
adil atau dikasari, dicaci maki atau di remehkan, frustasi sewaktu mengejar
sasaran penting. Persepsi-persepsi inilah yang bertindak sebagai pemicu awal
bagi lonjakan limbic yang berakibat ganda terhadap otak. Salah satu bagian
lonjakan tersebut adalah di keluarkannya zat katekolamin, yang membangkitkan
gelombang energy cepat sesaat, yang dapat melakukan “serangkaian tindakan
dahsyat” . lonjakan ini berlangsungbeberapa menit, dalam jangka waktu sekian itu
lonjakan tersebut menyiapsiagakan tubuh untuk siap tempura tau segara kabur,
tergantung dari bagaimana otak emosional menanggapi pertentangan keduanya.
Sementara itu, denyutan lain yang ditimbulakan
oleh amygdala melaui cabang adrenokorteks dalam system saraf menciptakan suatu
latar pengkondisian umum agar tubuh siap bertindak, yang berlangsung jauh lebih
lama daripada lonjakan energy katekolamin.
Obat pereda marah/ CARA MENGATASI RASA MARAH
Ada dua cara mengatasi amarah. Salah satunya cara
untuk meredakan amarah adalah dengan menggunakan dan mengadu pikiran-pikiran
yang memicu lonjakan amarah, karena pikiran-pikiran itu merupakan pikiran asli dari
interaksi yang mempertegas dan mendorong letupan awal amarah dan tanggapan-tanggapan
ulang berikutnya yang mengobarkan api amarah tersebut. Pilihan waktu amat
sangatlah penting untuk mempercepat proses peredaan amarah yaitu bahwa semakin
cepat cara ini di terapkan dalam siklus amarah, akan lebih efektif. Bahkan amarah
dapat sepenuuhnya diputus bila informasi meredakan itu muncul sebelum amarah
diletupkan.Kemudian dengan cara memahami orang lain memiliki kekuatan besar
untuk meredakan amarah.
Salah satu strategi yang cukup efektif adalah
dengan pergi menyendiri sembari mendinginkan amarah tersebut, selain itu juga
dapat dengan cara berolahraga atau pergi berjalan-jalan. Olahraga, mengapa
olahraga dapat menjadi pereda marah: setelah tubuh mengalami peningkatan
fisiologi tingkat tinggi selama berolahraga, tubuh akan kembali ke fisiologi
tingkat render setelah selesai berolahraga.
Unsur-unsur aktif program pencegahan
emosional.
Program-program yang efektif meliputi :
Keterampilan emosional
·
Mengidentifikasi dan memberi nama perasaan
·
Mengungkapkan perasaan
·
Menilai intensitas perasaan
·
Mengelola perasaan
·
Meunda pemuasan
·
Mengendalikan dorongan hati
·
Mengurangi stress
·
Mengetahui perbedaan antara perasaan dan
tindakan
Keterampilan kognitif
- Bicara sendiri yaitu melakukan “dialog batin” sebagai cara untuk menghadapi suatu masalah atau menentang atau memperkuat perilaku diri sendiri
- Membaca dan menafsirkan isyarat-isyarat sosial misalnya, mengenali pengaruh sosial terhadap perilaku dan melihat diri sendiri dalam perspektif masyarakat yang luas
- Menggunakan langkah-langkah bagi penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan misalnya, mengendalikan dorongan hati, menentukan sasaran, mengidentifikasi tindakan-tindakan alternatif, memperhitungkan akibat-akibat yang mungkin
- Memahami sudut pandang orang lain
- Memahami sopan santun (perilaku mana yang dapar di terima dan mana yang tidak)
- Sikap yang positif terhadap kehidupan
- Kesadaran diri misalnya, mengembangkan harapan-harapan yang realistis terhadap diri sendiri
Keterampilan perilaku
- Nonverbal , berperilaku melalui hubungan mata, ekspresi wajah, nada suara, gerak gerik, dan seterusnya
- Verbal, mengajukan permintaan-permintaan dengan jelas, menanggapi kritik secara efektif, menolak pengaruh negatif, menolong sesame, mendengarkan orang lain, ikut serta dalam kelompok-kelompok yang positif.
Untuk mengubah
diri sendiri itu hanya diri sendirilah yang paling utama dapat mengubahnya, meski
dengan berbagai cara apapun jika kita tak mau mencoba untuk memperbaiki diri
sendiri maka hal itu akan terasa sulit untuk di lakukan, maka mulailah untuk
mengubah diri sendiri, membuka pikiran positif, mengendalikan diri, serta dapat
mengelola perasaan dengan baik.
sekian, semoga bermanfaat.
1 komentar:
Terimakasih Info, semoga bermanfaat..
salam...
info
Post a Comment